Jayapura, nirmeke.com – Hotel Marauw, hotel bintang empat terletak di Pulau Biak, Papua, Indonesia. Hotel Marauw yang dibangun tahun 1991 dengan bahan-bahan berkualitas yang sebagian besar didatangkan dari luar Papua.
Arsitektur hotel keren dan kokoh yang dinding-dinding kamar menempel di tebing karang tersusun ke atas enam tingkat. Perpindahan tamu hotel dari lantai dasar hingga lobi yang terletak di puncak bukit digunakan lift dan semua kamar menghadap Samudera Pasifik sehingga dapat menikmati keindahan pantai.
Beberapa wisatawan asing yang pernah menginap di hotel dan kemudian kembali melihat hotel yang mengalami kerusakan hebat telah meneteskan air mata. Kemegahan yang dulu di Bangakan hanyalah tinggal sejarah belaka.

Karena krisis ekonomi hotel bernilai ratusan miliar rupiah tersebut, bangkrut lalu ditinggalkan pemiliknya. Meskipun pemerintah daerah setempat memiliki saham namun tidak mampu menjaga anarkhi terhadap bangunan. Satu per satu aksesoris dan bagian-bagian hotel dijarah dan dalam waktu kurang dari lima tahun telah rata dengan tanah.
Hotel Marauw Bukti pernah adanya Hotel Termewah di Papua Tempo dulu musnah, tinggal kenangan.
Di sekitar lokasi Marauw atao di Kabupaten Biak ini juga terdapat beberapa tempat wisata lainnya yang memiliki potensi pariwisa dunia, seperti Taman Burung, Telaga Biru, Monumen Perang Dunia II, dan banyak Goa Jepang yang ada di sana. Untuk keperluan selam, snorkling, mancing, atau hanya sekadar berlayar, datanglah ke Kepulauan Padaido dengan menggunakan speedboat hanya dalam waktu tiga jam.

Kawasan ini sebenarnya masih bisa dikembangkan kembali untuk mengembalikan kejayaan masa lampau tersebut, apabila semua pihak terutama Pemerintah Daerah serta Investor memiliki keinginan untuk majukan Daerah ini. Dijamin Pesona Alam Marauw serta beberapa objeck wisata terbaik di Kabupaten Biak Numfor mampu menjadi pabrik Devisa tertinggi untuk Provinsi Papua.
Hotel ini pernah menjadi hotel terkemuka di Biak pada tahun 1990-an. Hotel ini benar-benar mendapat manfaat dari aktivitas bandara Biak, terutama karena penerbangan Garuda dari Jakarta ke Los Angeles akan singgah di Biak. (Itu adalah penerbangan yang melelahkan dengan DC-10 di mana dari Jakarta pesawat akan singgah di Bali, Biak, Honolulu, sebelum tiba di Los Angeles).

Namun, kedatangan MD-11ER jarak jauh yang lebih lama membuat persinggahan Biak mubazir. Dan ketika Garuda menghentikan rute Los Angeles pada tahun 1996, hotel ini mengalami penurunan tingkat hunian. Dan Krisis Ekonomi 1997-1998 (yang disertai dengan kerusuhan) menyegel nasib hotel yang dulu populer ini, yang menutup pintunya pada tahun 1998.
Bangunan hotel dibongkar sekitar tahun 2010 atau 2012.
Mengapa Bali bisa menjadi terkenal di seantero Dunia???? Sedangkan kita Papua tidak bisa??? Kita punya segalanya…. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya.
Redaksi