Wamena, nirmeke.com – Stev Stevanus Wilil (31) tahun, warga sipil Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ditembak mati oleh oknum anggota Polri Polres Tolikara kepolisian republik Indonesia.
Peristiwa pembunuhan Stevanus terjadi pada hari ini Senin, (10/4/2023) pukul 15.49 sore Wit. Tempat kejadian perkara di kampung Mulima, Distrik Libarek Kabupaten Jayawijaya, West Papua.
Dari kronologis pihak keluarga, Penembakan dan pembunuhan itu bermula saat korban sedang melintasi jalan raya dari kebun menuju rumah.
“Di tangan korban sedang memegang linggis (alat kerja kebun). Melihat korban sedang berjalan kaki, tiba-tiba aparat kepolisian yang datang menggunakan mobil itu berhenti di depan korban dan mengeluarkan tembakan hingga mengenai kepala korban. Korban pun jatuh dan meninggal di tempat penembakan,” kata Simion Surabut.
Keluarga korban menegaskan korban sedang berdiri di jalan dan bukan sedang palang jalan seperti kronologis yang beredar di media masa dan media sosial.
“Korban juga mengidap gangguan jiwa dan selalu berdiri di jalan sekitaran kompleks Mulima,” bebernya.
Dari keterangan warga yang melihat korban dan aparat sedang cekcok dari jauh berteriak ke arah aparat kepolisian bahwa korban tersebut mengalami gangguan jiwa namun aparat tidak dengar lalu menembak dari dalam mobil ke arah korban mengenai bagian bawah mata sebelah kiri tembus ke kepala belakang.
Korban dilarikan ke RSUD Wamena untuk di lakukan visum.
Kepala bidang Humas Polda Papua Kombes Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo dalam releasenya mengatakan menurut laporan yang diterima personel Polsek Kurulu, saksi pertama TS (32) mengatakan adanya pengendara atau penumpang mobil Trada warna merah dengan tujuan kabupaten Tolikara telah melakukan penembakan terhadap warga di kampung Libarek.
“Saksi kedua TS (43) juga mengatakan bahwa kakak dari saksi pertama bersama temannya berada di belakang mobil pelaku penembakan, dimana berdasarkan informasi di duga yang melakukan penembakan adalah personil Polri,” ucapnya.
Kabid Humas menambahkan, pihaknya saat ini tengah melakukan pendalaman di lapangan guna mengungkap aksi penembakan terhadap yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Polri Polres Tolikara tersebut.
Dari informasi yang diterima, keluarga korban yang tidak terima dengan penembakan korban memblokade jalan utama Trans Papua. (*)