Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Komnas HAM dan Komnas Perempuan RI Abaikan Pengungsi Maybrat
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Headline > Komnas HAM dan Komnas Perempuan RI Abaikan Pengungsi Maybrat
HeadlineTanah Papua

Komnas HAM dan Komnas Perempuan RI Abaikan Pengungsi Maybrat

admin
Last updated: August 19, 2025 16:09
By
admin
Byadmin
Follow:
3 years ago
Share
3 Min Read
Para Pegungsi Maybrat - Ist
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pengungsi Maybrat kecewa dengan kinerja Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) maupun Komnas Perempuan lantaran belum ada satupun langkah konkrit untuk memberi jaminan keamanan dan keselamatan bagi warga sipil pengungsi di Maybrat.

Iklan Nirmeke

Hal tersebut ditegaskan Lamberti Faan dalam diskusi publik bertajuk “Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Pengungsi Internal”, Jumat (31/3/2023).

Lamberti Faan sudah beberapa kali bersama Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pengungsi Maybrat membuat laporan, namun hingga kini belum terlihat langkah konkrit yang diambil Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) maupun Komnas Perempuan.

Ia mengaku kecewa dengan kinerja Komnas HAM yang dinilainya tidak independen.

“Komnas HAM datang ke Maybrat saja dikawal militer. Dan, sampai hari ini hasilnya kita tidak tahu seperti apa. Kami juga sudah membuat laporan ke Komnas Perempuan, tapi sampai saat ini belum direspon,” ujarnya kecewa.

Baca Juga:  Harta Benda Milik Masyarakat Sipil di Kwiyawage Dijarah Militer Indonesia Ketika Melakukan Pencarian Pilot Susi Air

Pada kesempatan itu, Lami Faan menyampaikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah pusat maupun daerah:

Pertama : Memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat sipil.

Kedua , Memberikan bantuan kemanusian untuk IDPs Maybrat dengan segera.

Ketiga , Pemenuhan hak dasar IDPs Maybrat.

Keempat , Pemerintah Indonesia dan pemerintah kabupaten Maybrat segera menangani pengungsi Maybrat sesuai dengan peraturan perundang-undangan, diantaranya konstitusi UUD 1945, UU nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU nomor 7 tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial, serta hukum HAM dan hukum humaniter internasional.

Kelima , TNI/Polri harus mematuhi peraturan perundang-undangan, serta sesuai dengan hukum-hukum HAM dan humaniter internasional.

Sementara itu, Natalia Yewen, aktivis dari perempuan dan lingkungan menambahkan, negara belum mampu memberikan solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah di Papua.

Iklan Otomatis

Contohnya, Natalia menyebutkan ketika kasus Maybrat pecah, negara lebih sibuk memikirkan solusi yang tak sesuai keinginan rakyat Papua seperti bicara DOB yang selalu mendapat perlawanan hingga saat ini.

Baca Juga:  Bupati Yahukimo Serahkan 19 Rumah untuk Warga Terdampak Konflik 3 Oktober 2021

“Pemerintah lebih banyak bicara soal DOB dan Pemilu 2024 dibandingkan mengurus pengungsi yang ada di seluruh Papua,” kata Yewen.

Natalia berharap, pemerintah tak membatasi bantuan kemanusiaan yang disalurkan oleh aktivis dan para pemerhati kemanusiaan.

“Melihat kesaksian di beberapa daerah yang dilakukan oleh tim-tim kemanusiaan yang terus berupaya mengalirkan bantuan kemanusiaan, tetapi selalu dihalangi oleh aparat keamanan,” tambahnya.

Yewen juga menangani kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua juga lebih banyak mengalami pengunjuk rasa ketika aksi unjuk rasa, apalagi saat perlawanan Otsus dan DOB.

Berdasarkan data Komnas HAM tentang konflik di Papua yang diterbitkan TEMPO.co , selama tahun 2018-2021 tercatat jumlah pengungsi sebanyak 60-100 ribu, dan korban jiwa 307 orang. (*)

Sumber: Suara Papua

Related

You Might Also Like

Mahasiswa Papua Gelar Nobar dan Diskusi: Soroti Militerisme sebagai Dalang Kekerasan di Tanah Papua

Masyarakat Adat Alua-Marian dan Siep-Elosak Tegas Tolak Pembangunan 52 Kantor OPD di Wasalma

Pemerintah Dinilai Abai, Mahasiswa Nduga Tuntut Penanganan Segera Banjir Bandang Meborok

Lantik Pj Sekda dan 118 Pejabat Eselon III-IV, Velix Wanggai Titip 3 Pesan Penting

Kekerasan di Papua Telan Ratusan Korban Jiwa, Mayoritas Warga Sipil

TAGGED:Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pengungsi MaybratKomnas HAM dan Perempuan RIPegungsi Maybrat

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Departemen Wanita Baptis Papua Serahkan Bantuan Bama Bencana Alam di Kwiyawage
Next Article Lokasi Kantor Gubernur Bermasalah, Masyarakat Tiga Aliansi Suku Hubula Minta Dialog Terbuka
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terhubung Dengan Media Sosial Kami

1.4kFollowersLike
100FollowersFollow
100FollowersFollow
1kSubscribersSubscribe
300FollowersFollow

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Iklan dari Nirmeke.com
Ad image

Berita Hangat

Fransina Daby Buka Seminar dan Salurkan Bantuan ke Mahasiswa Jayawijaya di Jayapura
Pendidikan Tanah Papua
4 minutes ago
Libarek Menjadi Pelopor Penetapan Hukum Adat di Jayawijaya
Seni & Budaya Tanah Papua
1 day ago
Masyarakat Adat Libarek Tetapkan Hukum Adat dan Tata Aturan Baru
Tanah Papua
2 days ago
AMPPTAP Gelar Seminar Kritik Proyek Strategis Nasional di Jayawijaya
Lingkungan Pendidikan Tanah Papua
2 days ago
Baca juga
PolhukamTanah Papua

Mahasiswa Puncak Se-Indonesia Desak Pengusutan Kasus Dugaan Mutilasi di Papua

7 months ago
EditorialHeadline

Populasi Suku Hugula (Wamena) Sudah Mulai Merosot?

3 years ago
Tanah Papua

ULMWP: Selamat Jalan Tuan Lukas Enembe: Pemimpin dan Tokoh Peradaban Bangsa Papua

2 years ago
Tanah Papua

Tokoh Papua Ingatkan Wamendagri Jangan Rusak Kebun dan Tatanan Adat Orang Hubula

2 years ago
PolhukamTanah Papua

AMPTPI: Kehadiran Wapres Ma’ruf Amin di Wamena Jangan Sampai Jadi Aktor Konflik

2 years ago
Tanah Papua

Pemberian Rekomendasi MRP Wakil Agama Dari Sinode Advent Papua ke Yoel Mulait Sesuai Mekanisme

2 years ago
Tanah Papua

Breaking News! Pesawat TNI AU yang Diduga Ditumpangi Panglima TNI Tergelincir di Bandara Timika

3 years ago
PolhukamTanah Papua

Sidang Ke-8 Kasus Penembakan Thobias Silak Digelar di PN Wamena, Empat Anggota Brimob Diperiksa sebagai Saksi

3 months ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?