Jayapura, nirmeke.com – Penyerahan hibah empat mobil oleh Pemda Lanny Jaya kepada pemerintah Provinsi Papua Pegunungan oleh Pj Bupati Lanny Jaya Petrus Wakerkwa sebagai bentuk penghianatan terhadap kesejahteraan masyarakat Lanny Jaya.
Hal tersebut ditegaskan Maiton Gurik CEO dan Founder Lembaga Riset Ekonomi Politik (Lempar) Papua, kepada wartawan, Sabtu, (1/4/2023).
Gurik mengatakan bantuan empat unit kendaraan roda empat berupa dua mobil Fortuner dan dua unit mobil Hilux kepada pemerintah Provinsi Papua Pegunungan sebagai bentuk kemunduran Pj Bupati Lanny Jaya dalam berpemerintahan.
“Ini adalah suatu penghianatan terhadap pimpinan OPD, DPRD, para kadis distrik, OKP dan seluruh masyarakat Lanny Jaya,” tegas Maiton.
Kata Gurik, mestinya Pj Bupati Lanny Jaya memikirkan operasional mobil itu untuk para pimpinan OPD, para kadis distrik, NGO atau OKP yang ada di Kabupaten Lanny Jaya untuk kebutuhan menunjang aktivitas sehari-hari sebagai wujud kesejahteraan ASN.
“Sikap Pj Bupati Lanny Jaya itu tindakan tidak sopan dan tidak berwibawa bahkan menjatuhkan martabat Indonesia dan Provinsi Papua Pegunungan, dimana Pemda tidak mementingkan kepentingan masyarakatnya dibandingkan kepentingan Provinsi lain,” tegas Gurik.
Maiton meminta DPRD Lanny Jaya untuk memberikan sanksi kepada Pj Bupati Lanny Jaya.
“Tapi pemberian hibah ini hasil kesepakan Forkopimda Lanny Jaya maka masyarakat Lanny Jaya lah yang harus memberikan sanksi kepada pemerintah Lanny Jaya di bawah pimpinan Pj Petrus Wakerkwa,” tegasnya.
Pemda Lanny Jaya tidak sadar kalau data BPS dari 34 Provinsi di Indonesia, yang paling termiskin ada di Provinsi Papua dan mungkin saja Lanny Jaya salah satu kabupaten yang miskin juga dari data BPS.
“Pak Pj Bupati Lanny Jaya, mestinya memikirkan bagian untuk memperhatikan masyarakatnya sebagai bagian dari pembangunan yang kita sebut sebagai kesejahteraan masyarakat. Tetapi, kalau hibahnya berikan kepada provinsi itu bukan lagi membangun tapi mengembalikan aset negara kami,” jelas Gurik.
Gurik menegaskan sikap Pj Bupati Lanny Jaya ini, tentu banyak yang ditolak oleh masyarakat terlebih khusus masyarakat Lanny Jaya dan para ASN yang selama ini tidak pernah diperhatikan dalam hal pemberian kendaraan operasional. (*)
Reporter: Liwan Wanena
Editor: Grace Amelia