Jayapura, nirmeke.com — Penampilan warga sipil orang asli Papua di daerah pedalaman dengan rambut panjang lingkar (Gimbal) dan hitam tak terurus bukan berarti masuk kelompok pro kemerdekaan Papua.
Penegasan ini disampaikan Aman Yikwa, anggota Pokja Adat Majelis Rakyat Papua (MRP), menyikapi operasi penyisiran dan penahanan tiga warga sipil di kampung Pinbinom, distrik Kuyawage, kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu.
“Masyarakat sipil di kampung-kampung banyak yang biasa berpakaian kurang bersih, terus rambutnya gimbal. Tetapi kita tidak bisa bilang itu semua OPM. Memang ciri khas orang asli Papua itu seperti begitu. Jadi, benar-benar harus dicek, dilihat dan ditanya baik, jangan asal penyisiran, asal tahan, atau asal tembak, karena selama ini juga yang jadi korban adalah masyarakat kecil,” tuturnya, Minggu (19/3/2023).
Yikwa minta aparat keamanan harus memperhitungkan keselamatan warga sipil. Hal ini penting agar jangan sampai masyarakat menganggap kehadiran negara melalui aparat keamanan bukan untuk melindungi mereka.
“Jangan sampai masyarakat beranggapan mereka musuh negara. Aparat keamanan pada saat turun ke kampung-kampung harus memberikan perlindungan, bukan jadi korban penyisiran dan penangkapan,” tegasnya.
Anggota MRP juga minta aparat gabungan tidak sembarang menangkap warga sipil dan menginterogasi mereka dengan cara-cara yang tidak manusiawi.
“Ancaman, teror ke warga sipil di pedalaman Papua hanya membuat mereka trauma. Kedepan pasti warga sipil akan takut dengan militer yang masuk di kampung mereka. Niatnya mungkin baik, tetapi karena ada pengalaman buruk, warga sipil otomatis takut dan lari,” ujar Yikwa.
Sebelumnya, saat melakukan operasi pencarian pilot Susi Air di kampung Pinbinom Kuyawage oleh Satgas TNI, dikabarkan 3 warga sipil ditangkap aparat keamanan, Jumat (3/3/2023) lalu. Mereka yakni Hoanus Gwijangge, Nanus Nirigi dan Sugianus Nirigi.
Ketiganya diamankan saat ada bersama warga sipil lainnya di kampung mereka. Setelah ditahan langsung dibawa ke Polres Lanny Jaya.
Pengurus Sinode Gereja Baptis Papua yang juga wakil ketua I PGBWP, Pdt. Kaibu Yigibalom sempat mengunjungi tiga tahanan itu di sel Mapolres Lanny Jaya.
Usai menjalani pemeriksa sekaligus memberikan klarifikasi, kekeduanya dibebaskan pada keesokan hari, dan satunya dibebaskan beberapa hari kemudian.(*)