Ketidakadilanmu telah menginjak ketakutan dalam diriku, hati pikiran telah mengerakan tanganku untuk merebut kendali mega phone, dijalanan teriakan keadilan mulai terdengar membongkar tabir kebisuan, iya ketidakadilanmu telah mengajarkanku untuk merebut keadilan dijalanan.
Pendidikan ketimpangan sosial kaumku mengajarkanku tetang kebohonganmu, dengan slogan pembangunan kau rampas alam raya lumbung hidupku, kau ubah hutan adatku menjadi lahan sawit yang akan mengisap peluh buruh mama papuaku, dengan sombongnya kau nikmati keuntungan diatas upah mama papua yang rendah tanpa jaminan kesehatan
Kemarin kau datang menabur benih jagung di lahan warisanku untuk ternakmu, jangan kau pikir kau akan ninabobokan saudaraku dalam gedung mega yang kau resmikan kemarin, sikapmu selama ini telah ajarkan watak dan tujuanmu diatas wilayah adatku, kaumku telah paham semua siasat kebiadabanmu dalam semua aturan yang kau buat untuk negriku
Diawal tahun sudah banyak tangisan duka anak istri terdengar lagi, kau bahkan tidak perduli dengan kisah pengungsian manusia ditanah airku, memang kau hanya inginkan Sumber Daya Alamku tanpa melihat darurat kemanusiaan buah tangamu, sampai kapan kau ingin tangisan duka anak istri terus berlinang diatas tanah airku
Kebiadabanmu telah mengajarkanku arti ketidakadilan, bagiku keadilamu hanya akan menyengsarakanku diujung kepunahan seluruh warisan leluhurku, sudah kutahu aturanmu ingin menjadikanku sebagai tamu diatas tanah airku, tindakanmu telah meyakinkanku untuk terus berdiri di jalan demokrasi merebut warisan leluhurku
Tanganku akan terus mengengam mega phone, mulutku akan terus suarakan ketidakadilan maha karyamu dibumiku, semua kebiadabanmu alasan mengapa daku harus lalui jalan tua demokrasi memangil keadilan, kami akan terus bertambah sepanjang ketidakadilanmu masih membelenggu tanah air warisan leluhurku.
Anak Jalanan Gerilyawan 46
26 Maret 2023