Jayapura, nirmeke.com – Wilayah Korowai menjadi ikon parawisata dunia karena memiliki wilayah dan pemukiman yang unik. Menarik wisata manca negara yang nekad dan bermodal besar untuk masuk ke wilayah ini. Apalagi mereka tinggal di atas rumah pohon setinggi 50 meter dari atas tanah.
Namun di balik keindahan dan kemelokan tempat tinggal mereka, kesehatan dan pendidikan di sana terlantar. Tak ada petugas kesehatan termasuk guru yang betah bertugas di sana. Bahkan sudah banyak korban berjatuhan akibat tak ada petugas kesehatan di sana.
Persoalannya sudah 54 tahun (1963-2017) tanah Papua berada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tetapi masih terlantar dan kurang di perhatikan? Beruntung masih ada missionaris yang betah dan mau bertugas di wilayah terpencil nan jauh di sana.
Wilayah Korowai baru mendapat perhatian 25 tahun lalu, ketika ada para antropolog asing hendak membuat film dokumenter. Sejak itulah nama Korowai terangkat ke dunia internasional, bahwa ada rumah pohon diketinggian 50 meter.
Belakangan masalah kesehatan dan pendidikan di sana kurang mendapat perhatian. Barulah Gubernur Papua Lukas Enembe dan jajarannya turun melihat langsung kondisi terkini masyarakat Korowai. Biar terlambat penanganannya tetapi yang terpenting pemerintah hadir melihat mereka. (*)
ADMIN