Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Buah Pinang Sarjana Buat Ibunda Terkasih
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Cerpen Papua > Buah Pinang Sarjana Buat Ibunda Terkasih
Cerpen Papua

Buah Pinang Sarjana Buat Ibunda Terkasih

admin
Last updated: March 11, 2023 12:40
By
admin
Byadmin
Follow:
2 years ago
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Paulina Pabika

Iklan Nirmeke
Ad image

Perjalanan hidup setiap orang di muka bumi ini terkadang amat indah bagi mereka yang berbahagia serta memiliki keluarga yang berada. Sebaliknya bagi mereka yang tidak beruntung, mereka harus terus berjuang untuk mempertahankan hidupnya dengan bekerja keras, Begitulah Debora (23).

Ia adalah seorang mahasiswa Universitas Cenderawasih Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) semester IV.

Debora adalah anak dari keluarga yang sederhana, ayah dan ibunya bekerja sebagai petani .Namun, hal itu sama sekali tidak membuatnya putus asa. Dengan bermodalkan niat dan keinginan ia rela berjualan di pinggiran jalan, ia biasa berjualan di sekitar Perumnas 3, Waena.

Awal perjalan hidupnya di Jayapura ini terasa begitu rumit dengan keterbatasan finansial untuk menjamin kelangsungan hidupnya.” Awalnya saya merasa minder terhadap teman-teman saya, tapi apa boleh buat, tidak ada pekerjaan lain yang dapat saya kerjakan, hanya ini pilihan saya,” ungkap nya.

Bermodalkan uang seratus ribu rupiah, Debora yang akrabnya di panggil Desi ini biasanya mulai berjualan pada jam 16.30 sore sampai 21.00 malam setiap hari sepulang kampus ia akan bersantai di rumahnya beberapa jam kemudian ia akan pergi berjualan seperti biasanya.

Buah pinang yang ia peroleh biasanya ia beli di pasar dengan harga yang agak relative murah kemudian ia akan menjualnya dengan harga yang agak tinggi. Sedangkan penghasilan yang ia peroleh dalam sehari sekitar Rp150ribu – Rp200 ribu jika dikalikan dengan sebulan sekitar Rp4.500 ribu Penghasilan yang ia dapatkan tersebut ia gunakan untuk membayar uang sewa kos, untuk membeli keperluan sehari-harinya dan uang transport ke kampus.

Baca Juga:  Rindu Dikala Senja Menyapa

Selain itu desi juga aktif dalam beberapa organisasi gereja dan ikatan, ia juga tidak lupa dengan setiap tugas yang diberikan oleh para dosen di kampus, ia akan mengerjakannya disela-sela kesibukannya. Penilaian yang diberikan oleh dosen dan temannya juga baik, dan ia juga memiliki kemampuan pendidikan yang cukup baik.

Semua itu membuat ia tidak terlalu berharap kepada kedua orang tuanya tapi, ia bertekad untuk menjadi anak yang mandiri yang suatu saat nanti bisa membayar utang-utang ayah dan ibunya walaupun hanya dengan menyelesaikan studinya.

Pada suatu hari, ia hendak pergi berjualan seperti biasanya. Tiba-tiba hand phonenya bordering, Desi terpaksa meninggalkan pinang yang akan dijual kemudian ia pergi menemui kakaknya. “Saya kaget ketika kakak saya mengajak saya untuk harus segera pulang ke kampung”, kata desi.

Sejak awal kakaknya tidak memberitahukan sebuah kabar dari kampung, tapi kakaknya hanya menyampaikan kalau mereka harus pulang untuk mengambil ijazah nya desi.

Baca Juga:  Gemuruh Perang dan Cinta di Pulau Biak

Setibanya di Wamena ia mendengar kabar dari orang-orang yang disampingnya kalau ibunda tercintanya telah di panggil Tuhan ke pangkuannya.

Iklan Nirmeke
Ad image

“Saya tidak tau apa yang terjadi selanjutnya, ketika terbangun saya sudah berada di tempat duka, tak ada sepatah katakun yang keluar dari mulutku, “ kata Desi.

Harapanpun sirna dalam sekejap, tidak ada lagi harapan orang sangat ia cintai harus pergi meniggalkannya. Ia berjanji untuk menepati janjinya pada ibunda tercinta untuk terus berjuang mencapai cita-citanya.

Kepergian sang bunda membuat ia harus lebih bekerja keras tanpa mengenal lelah. Sekembalinya dari kampung halaman setelah pemekaman ia kembali beraktifitas seperti biasa. “Tidak ada kata menyerah buat saya, saya akan menunjukan kalau saya bisa jadi yang terbaik untuk ayah dan ibu yang kini berada di surg,” tegas Desi.

Sampai saat ini, ia masih berjualan seperti biasa sambil mengejar cita-citanya. “Buah pinang yang membuat saya bisa bertahan sampai sejauh ini, semoga usaha yang saya tekuni ini berjalan dengan baik hingga usaha ini membuahkan Buah Pinang Sarjana,” Ungkap desi dengan penuh harapan.

___ The And ___

You Might Also Like

Cerita Dengan Wanita Papua

Cinta Persahabatan Dalam Diam

Doa Ayah

Lukisan Bergairah Pada Tembok Rumah Sakit Siriwini

Pesawat Kertas Untuk Putri Senja Paniai

TAGGED:Cerita Romantis PapuaCerpen PapuaMahasiswa Papua

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Pj Gubernur Kondomo Lantik Pengurus Himpunan Pengusaha OAP Papua Pegunungan 
Next Article Eskalasi Kekerasan di Papua Terus Meningkat, Mahasiswa Jayawijaya Kritik Kinerja Ketua DPR Papua
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
2 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
3 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Cerpen Papua

SA MAU BEBAS 

1 year ago
Cerpen Papua

Doa Olipa Menembus Langit Dunia

2 years ago
Cerpen Papua

Kisah Meepa Ngobrol Dengan Serigala Penjaga Salju

11 months ago
ArtikelCerpen Papua

Mayat Turis Jepang di Biak Berdarah

8 months ago
Cerpen Papua

Cerpen: Tanah yang Terjual

6 months ago
Cerpen Papua

Mince Diusir Orang Tuanya

3 years ago
Cerpen Papua

Cinta Bersemi di Rimba Raya

1 year ago
Cerpen Papua

Gemuruh Perang dan Cinta di Pulau Biak

12 months ago
Cerpen Papua

Cerpen: Percuma Sa Berdoa

4 months ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?