Jayapura, nirmeke.com – Menanggapi peristiwa kasus mutilasi terbaru di Papua, Amnesty International Indonesia mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di Papua, apalagi sampai memakan korban jiwa.
Hal tersebut ditegaskan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, kepada wartawan. Rabu, (8/3/2023).
“Amnesty mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di Papua apalagi sampai memakan korban jiwa. Kami selalu mengingatkan bahwa aksi kekerasan yang melibatkan aparat keamanan dan kelompok pro-kemerdekaan Papua tidak akan membawa hasil apapun selain menambah korban jiwa, termasuk di kalangan warga sipil,” ujarnya.
Amnesty International Indonesia juga mengucapkan duka cita mendalam kepada keluarga Ibu Tarina Murib yang terenggut nyawanya begitu pula dengan para warga sipil lain yang terluka setelah terjadi kontak senjata antara anggota TNI dan kelompok pro-kemerdekaan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
“Kami menyerukan pihak berwenang segera mengusut tuntas laporan bahwa Ibu Tarina Murib mati ditembak dan dimutilasi setelah terjadi baku tembak antara aparat dengan kelompok pro-kemerdekaan pada 3 Maret lalu. Jangan langsung buru-buru mengeluarkan kesimpulan sebelum adanya penyelidikan yang menyeluruh sesuai prosedur yang berlaku,” tegasnya.(*)