Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Begini tingkat literasi di Papua dan Papua Barat saat ini
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Berita Papua > Pendidikan > Begini tingkat literasi di Papua dan Papua Barat saat ini
Pendidikan

Begini tingkat literasi di Papua dan Papua Barat saat ini

Last updated: March 4, 2023 15:07
By
3 years ago
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh; Soleman Itlay

Iklan Nirmeke
Ad image

Tingkat literasi provinsi Papua dan Papua Barat merupakan yang terburuk di seluruh Indonesia. Tidak ada perubahan selama hampir 5 dekade terakhir, termasuk 20 tahun sejak Otsus Papua dan beberapa pemekaran DOB diberlakukan di tanah Papua.

Perkembangan Literasi di Dunia

Pada 2019 lalu, Organization for Economic Cooperation and Development (OWCD) merilis hasil riset dari Program for Internasional Student Assessment (PISA) tentang peringkat literasi di dunia.

PISA dikenal sebagai sebuah lembaga profesional dan independen yang lebih cenderung melakukan riset dan melakukan evaluasi terhadap sistem pendidikan di dunia. PISA dalam sepak terjangnya cukup dipengaruhi oleh OWCD.

Indonesia menjadi salah satu negara dari 77 negara yang masuk dalam riset tersebut. Dari hasil riset menunjukkan Indonesia berada peringkat terbawah.

Indonesia mendapat peringkat ke 71 dengan tingkat presentasi 382,0 dan masuk dalam kategori 10 negara terakhir dengan tingkat literasi terendah di dunia.

Dari 10 besar itu menduduki urutan ketiga sebagai negara dengan tingkat literasi yang cukup memperhatikan, di belakang Argentina (395,0), Georgia (387,0) dan Arab Saudi (386,0).

Kemudian disusul lagi oleh Lebanon (376,7), Maroco (378,0), Panama (365,0), Kosovo )361,3), Philippina (350,0), dan Republik Dominakan (334,3).

Peringkat 10 besar dipimpin oleh China (578,7). Kemudian dibawah itu muncul Singapura (556,3), Makao (542,3), Hongkong(530,7), Estonia (525,3), Jepang (520,0), Korea Selatan (519,7), Canada (516,7), Taiwan (516,7), dan Finlandia (516,3).

Baca Juga:  Mulait: Jauhi Miras, Orang Tua Berharap Bawah Pulang Ijasah Bukan Jenasah

Indonesia cukup menerapkan sistem pendidikan dengan wajib membaca, matematika dan sains selama 3 tahun sejak berada di jenjang pendidikan paling dasar, seperti TK dan SD, tetapi PISA menilai belum cukup merangsang siswa/orang untuk menjadi bangsa yang gemar membaca.

Perkembangan Literasi di Indonesia

Iklan Nirmeke
Ad image

Hingga saat ini masih menduduki urutan paling terbawah dan yang terburuk. Dengan kata lain, masih berada di peringkat satu dan dua dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Indeks Alibaca melalui riset di Puslitbang 2021 mengemukakan bahwa dari 34 provinsi, provinsi Papua dan Papua Barat berada urutan paling terbawah.

Provinsi Papua berada paling terakhir dengan indeks presentasi 19,90%. Sedangkan Papua Barat berada di urutan kedua dengan tingkat literasi paling buruk juga karena dalam indeks Alibaca tercatat 28,26 persen.

Enam besar ada di luar tanah Papua, yaitu; D.K.I Jakarta 58,16%, DJ. Yogyakarta 56,20%, Kepulauan Riau 54,7%, Kalimantan Timur 40,1%, Bali 43,58%, Kalimantan Utara 40,20%.

Dalam riset tersebut menunjukkan bahwa Papua dan Papua Barat berada di urutan pertama sebagai provinsi paling terburuk dalam konteks perkembangan literasi nasional.

Baca Juga:  Memajukan Pengusaha Papua Dari Kampung ke Kota, Jadi Program Ungulan KAP Papua

Posisi ini persis sama dengan tingkat kemiskinan di Indonesia, dimana dua provinsi paling timur Indonesia itu menduduki urutan pertama dan kedua sebagai provinsi termiskin diatas tanah luas dan kaya raya.

Pada Maret 2022 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Papua dan Papua Barat berada dalam klasifikasi 10 provinsi termiskin di Indonesia dengan presentasi demikian: tingkat kemiskinan Papua 27,38 dan Papua Barat 21,82%.

Dua provinsi ini masih kokoh diatas Nusa Tenggara Timur (20,44%), Maluku (16,3%), Aceh (15,53%), Gorontalo (15,41), Bengkulu (14,43) dan Nusa Tenggara Barat (13,83).

Situasi diatas juga masih berlaku dimasa Undang-undang (UU) Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua dan setelah dimekarkan Papua Barat serta sejumlah kabupaten/kota di tanah Papua.

Pertanyaannya: bagaimana nanti perkembangan tingkat literasi pasca pengesahan perubahan UU Otsus Papua Nomor 21 Tahun 2022?

Apakah pemerintah pusat dan daerah akan mampu menjawab tingkat kompleksitas pendidikan di Papua, termasuk literasinya melalui Otsus Papua jilid dua dan pemekaran provinsi baru yang disahkan pada Juni lalu?

Kita akan lihat 10 tahun pertama sejak Otsus Papua dan pemekaran provinsi dan kabupaten/kota di Papua muncul. Ikuti juga hasil riset terbaru dari PISA dan Kemendikbud RI nanti.

You Might Also Like

Dinas Pendidikan Ingatkan Sekolah Tak Lakukan Pungli Jelang Penerimaan Siswa Baru

Pemdidikan Dimulai Dari Honai

Syarat Pendafaran Beasiswa ADik Bagi Pelajar Papua

Pemerintah Jangan Paksa, Lokasi Pembangunan Kantor Gubernur di Welesi Masih Bermasalah

STA dan SMTK Tom Bozeman Sinakma Wamena Gelar Penamatan dan Pengutusan Siswa 

TAGGED:Pendidikan Papua

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article MRP Minta Penegak Hukum Selidiki Pernyataan Bupati Merauke Terkait Dugaan Suap
Next Article Kematian Dokter Muda Clemens Wopari Hingga Paul Fonataba: Ironi Anak Negeri Cendrawasih di Atas Tanah Airnya
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
3 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
4 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
4 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
PendidikanTanah Papua

Breaking News : Pelajar di Wamena Demo Damai Tolak Makanan Gratis

3 months ago
PendidikanTanah Papua

Bupati Lanny Jaya Hadiri Peringatan Hardiknas 2025, Tekankan Pentingnya Pendidikan Merata

2 weeks ago
Catatan Aktivis PapuaPendidikan

Pemuda Pendobrak Perubahan

1 year ago
PendidikanTanah Papua

Aksi Lukatok Ketiga Untuk Membangun Gereja Manusia

2 years ago
PendidikanSastra

Peran Pendidikan dalam Membangun Generasi Muda Papua

8 months ago
Pendidikan

TK Papua Cerdas Hadir di Kampung Logotpaga Papua Pegunungan

2 years ago
PendidikanSastra

Mahasiswa Ber-Literasi Melalui Demonstrasi

1 year ago
PendidikanSastraTanah Papua

Sekolah Adat “Santo Yohanes Pembaptis II” Resmi Dibuka di Sumunikama, Papua Pegunungan

3 weeks ago
PendidikanPolhukam

AMP mendukung mahasiswa Uncen tolak MoU

7 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?