Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Kontak Pertama Orang Hugula dan H. A. Lorentz di Wamena
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Editorial > Kontak Pertama Orang Hugula dan H. A. Lorentz di Wamena
Editorial

Kontak Pertama Orang Hugula dan H. A. Lorentz di Wamena

Last updated: March 3, 2023 17:56
By
3 years ago
Share
5 Min Read
SHARE

Oleh; Soleman Itlay

Iklan Nirmeke
Ad image

Kontak mula-mula orang Hugula dan Eropa terjadi pada 113 tahun yang lalu di sekitar Kurima, bagian selatan dari Lembah Baliem. Tapi tempat yang pastinya belum dapat disebutkan dengan baik oleh sejumlah peneliti dan penulis.

Sehingga ini menjadi pekerjaan berat dalam rumah bagi orang Hugula, terutama generasi penerus untuk menelusuri lokasi itu, nama tokoh sentral, klen dan lainnya. Untuk itu perlu memikirkan jalan keluarnya.

Tidak salah apabila menjadikan tempat tersebut sebagai lokasi peradaban orang Hugula dan membangun sebuah tugu atau membuat taman wisata tertentu.

Menurut dugaan Pater Frans Lieshout OFM dalam buku “Sejarah Gereja Katolik di Lembah Baliem, Kebudayaan Balim Tanah Subur Bagi Benih Injil (hal. 2)” tokoh utama dari Hugula bermarga “Pesegem” yang sebenranya mungkin “Hesegem” dari Kurima.

Meski demikian pater Lishout dan sejumlah dokumen yang dirujuknya tidak menyebutkan nama dan latar belakang orang ini.
Dia ini bisa saja seorang kepala suku atau masyarakat biasa. Yang jelas sampai saat ini latar belakang ketokohan orang ini belum jelas. Tetapi dari marganya bisa “tebak” bahwa dia ini berasal dari wilayah Kurima.

Kesulitan terbesarnyaadalah karena tidak mencantumkan namanya. Sehingga orang mau memastikan dari klen mana, sub suku mana dan lainnya agak sulit. Kesulitan ini akan menjadi pekerjaan besar bagi generasi penerus Hugula untuk memastikannya.

Sedangkan tokoh utama dari luar (Eropa) adalah H. A. Lorentz, seorang ahli ilmu hewan Belanda bersama beberapa ahli dan peneliti di bidang geologi, antropologi, flora dan fauna.

Sejumlah suku bangsa di dunia memiliki pengalaman yang berbeda dalam kaitan dengan proses peradaban awal manusia. Ada yang bertemu dengan saudagar, misionaris, pegusaha rempah-rempah dan peneliti. Dari semua itu, sebelum kontak dengan misionaris, orang Hugula membangun kontak lebih dulu dengan seorang ilmuan.

Tentu ini akan menjadi motivasi historis. Dimana para ilmuan merintis jalan dan misionaris mulai menenamkan benih untuk membantu orang Hugula melihat dunia.

Sisi gelap bagi orang Hugula dari sejarah ini adalah mereka bertemu seorang ilmuan yang hendak melakukan ekspedisi terhadap sumber daya alam di sekitar pegunungan Irimuliak, Hiriakup dan sekitarnya, yang orang Eropa menyebutnya kawasan taman Lorentz dan pemerintah Indonesia memberikan nama pegunungan Jayawijaya dan Trikora yang sarat dengan “pendudukan”.

Hasil penelitiannya akan membantu dan merangsang sejumlah perusahaan di luar negeri. Salah satunya adalah PT. Freeport Sulphur yang berbasis di kota Havana, Kuba. Ekspedisi ini kemudian membuka jalan bagi Jean Jacques Dozy, peneliti arkeolog dari Belanda untuk menemukan gunung gletser Jayawijaya dan menemukan Ertsberg bersama A. H. Colijn, dan F. J. Wissel.

Dozy menemukan itu setelah 27 tahun Lorentz membangun kontak dengan orang Hugula. Apa yang dibuka oleh Lorentz dan Dozy selanjutnya mempermudah akses penelitian pada penerusnya, yaitu; Forbes Wilson dan Del Flint yang memimpin ekspedisi Freeport pada 1963, sebelum akhirnya Kontrak Karya Freeport diteken pada 7 April 1967.

Lorentz menjadi ilmuan yang kontroversial. Pada satu sisi datang dengan misi untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, tapi di lain sisi ikut membantu para pengusaha raksasa dari luar untuk membuka saham di Papua.

Dia menjadi pembuka jalan malapetaka sekaligus memberikan dorongan bagi orang Hugula juga untuk menjadi ilmuan meskipun tak ada bukti dan memerlukan waktu untuk memwujudkannya.

Tanggal 29 Oktober 1909 menjadi hari peradaban penting bagi orang Hugula dari perspektif lain yang terlepas dari para misionaris, yang dikenal pada 5 April 1954.

Baca Juga:  Analisis sementara Pilgub Papua Pegunungan

Misi CAMA (Christian And Missionary Aliance) dibawah pimpinan Pdt. Einar Mickelson dari Amerika melakukan pendaratan pertama di lembah baliem Wamena pada 5 April itu. Sedangkan dari Misi Katolik melalui Pater Blokdijk OFM masuk pada 19 Januari 1958 (Sloot:2012:299).

Baca Juga:  Prinsip Dasar Utama Tanah Bagi Orang Hubula

Pada 29 Oktober 2022 ini akan mencapai usia ke-113 tahun.

Pertanyaannya: apa gunanya 29 Oktober bagi orang Hugula? Apakah harus diperingati sebagai hari peradaban atau tidak, lantas dia tidak pernah mendidik orang, memanusiakan orang Hugula dan lainnya; hanya datang untuk membuka jalan perintisan bagi perusahan-perusahaan dan orang luar?

Selamat memikirkannya.

You Might Also Like

Cadangan Minyak Indonesia 3,95 Miliar Barel, Terbanyak di Papua

Senator Paul Finsen Mayor: Sosok Menonjol dalam Perjuangan Hak-Hak Masyarakat Papua

Negara Ingin Orang Asli Papua Angkat Senjata

Peta Kekerasan di Papua Barat: 100 Ribu Orang Terbunuh

Orang Papua Terjebak Dalam Skenario Kolonial Dan Kapitalis Untuk Kepentingan Investasi

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Daun Bungkus Sudah Memiliki Hak Paten dan Merek 
Next Article Populasi Suku Hugula (Wamena) Sudah Mulai Merosot?
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Mahasiswa Lanny Jaya di Makassar Tolak Pembangunan Pos Militer di Distrik Melagineri
Tanah Papua
2 days ago
Bupati Yahukimo Hadiri Pelantikan 35 Anggota DPRK Periode 2025–2030
Tanah Papua
2 days ago
Mahasiswa Papua di Sumatera Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Wamena
Tanah Papua
2 days ago
Kekurangan Guru dan Dampak Banjir Hambat Pendidikan di Jayawijaya
Pendidikan
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Editorial

Prinsip Dasar Utama Tanah Bagi Orang Hubula

2 years ago
EditorialEkonomi & Bisnis

Kopi Dalam Komoditas Ekonomi Orang Asli Papua

2 years ago
ArtikelEditorial

Mengenal Suku Hugula di Papua

11 months ago
Catatan Aktivis PapuaEditorial

Agama Katolik dan Adat di Huwulrama-Jayawijaya

1 year ago
EditorialSeni & Budaya

Mengapa Begitu Banyak Musisi Besar Adalah Orang Kulit Hitam?

11 months ago
Editorial

Menantikan Uskup Agung Merauke Yang Baru

12 months ago
Editorial

Konflik dan Kekerasan Terus Terjadi di Papua, Adakah Kepentingan Bisnis Aparat Keamanan?

2 years ago
Catatan Aktivis PapuaEditorial

Transmigrasi Sebagai Alat Kolonisasi di Melanesia Barat (Papua Barat)

7 months ago
EditorialTanah Papua

Tujuan Pemekaran Provinsi di Tanah Papua

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?