Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Politik Kriminal di Papua
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Catatan Aktivis Papua > Politik Kriminal di Papua
Catatan Aktivis PapuaHeadline

Politik Kriminal di Papua

admin
Last updated: March 4, 2023 03:07
By
admin
Byadmin
Follow:
3 years ago
Share
5 Min Read
SHARE

)* Oleh: Mr. Nomen

Iklan Nirmeke
Ad image

Pengantar

Demokrasi adalah adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan). Dan Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara). Di Papua lebih banyak terjadi politik kriminal, muncul money politik, kriminal dan lebih banyak terjadi politik identitas..

Jika kembali melihat sejarah bergabungnya Papua dalam Indonesia, menurut saya terjadi lobi politik kriminal. Penentuan nasib sendiri pada tahun 1963 berlangsung dengan tindakan melawan hak hidup masyarakat Papua. Berjalannya waktu bersama Indonesia, selamah 50an tahun lebih mencatat tindakan depresi dari aparat keamanan.

BBC News mencatat tiga pelanggaran HAM berat di Papua yang menurut saya sangat memperlihatkan demokrasi kriminal. 1). Peristiwa Wasior 2001. D Peristiwa Wamena berdarah 2003. Paniai berdarah 2014.

Kerangka Teori

Perkembangan demokrasi di mulai dari demokrasi langsung, demokrasi kuno, yang mulai timbul dan berkembang sejak jaman yunani kuno sampai pada perkembangannya mencapai demokrasi tidak langsung, demokrasi perwakilan atau demokrtasi modern. Ini terjadi sekitar abad ke XVII dan abad XVIII, maka dalam hal ini akan erat hubungannya dengan ajaran-ajaran para sarjana hukum alam.

Terutama ajaran Montesquieu, yaitu ajaran tentang pemisahan kekuasaan yang kemudian terkenal dengan nama Trias Politica. Ajaran inilah yang menentukan tipe dari demokrasi modern. Dan ajaran Rosseau yaitu ajaran kedaulatan rakyat yang justru tidak dapat dipisahkan dengan demokrasi.

Dari persepsi yang berbeda adanya Negara yang krisis menurut ekonom Indonesia Rizal Ramli berpendapat, demokrasi Indonesia merupakan demokrasi kriminal karena terlalu mengikuti sistem politik di Amerika Serikat (AS). Akibatnya, korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) semakin banyak, bukan justru berkurang.

Baca Juga:  Penyerahan Sepihak Tanah Seluas 108 Ha Demi Jabatan dan Kursi Legislatif

“KKN makin banyak. Bukannya makin kurang. Kenapa? Karena demokrasi kita hari ini adalah demokrasi kriminal. Karena kita sok-sok ikut sistem politik di Amerika Serikat (AS),” ungkap Rizal Ramli yang ditsngkap oleh wartawan berita satu.

Praktek Demokrasi Kriminal di Papua

Sejarah Demokrasi membuktikan politik praktis orang Papua semenjak bergabung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 1969 setelah Pepera. Berkembangan politik praktis di Papua semakin membikin orang Papua hilang kontrol dari praktek Demokrasi yang baik dan benar. KKN lebih tinggi dari nilai demokrasi dan good government.

Iklan Nirmeke
Ad image

Seperti kata ekonom serior Rizal Ramli, KKN semakin banyak karena Indonesia lebih banyak adopsi politik orang Amerika. Hal yang sama ini terjadi lebih kepada orang Papua, alternatif Politik Indonesia yang digambarkan adanya Negara Indonesia membuat lebih extreme kehidupan orang Papua dari semua aspek.

Praktek demokrasi di Papua sangat nampak. Kalau melihat dari UU Otsus terjadi sikap diskrimainasi dari kekuasaan yang terpusat, misalnya kewenanggan yang diberikan tidak sesuai harapan rakyat Papua. Misalnya soal proteksi hak masyarakat Papua juga menjadi personal yang mendasar karena tumpa tindi undang- undang diatas Undang-Undang.

KKN menjadi hal yang rumlah di Papua, tentu ini di Pengaruhi oleh sistem yang hidup dalam politik Indonesia Yang menurut Rizal Ramli demokrasi kriminal. Jika bicara pembagunan di Papua, satu hal yang mempengaruhi pembagunan tidak sesuai dengan harapan masyarakat di Papua adalah utang politik yang lahir dari KKN. Ini siklus politik yang selalu saja hidup.

Baca Juga:  Kepergian Lukas Enembe Kado Natal Spesial Bagi Rakyat Papua

Kesimpulan

Muncul istilah demokrasi kriminal adanya KKN yang muncul dipikiran orang Indonesia adalah adopsi budaya Negara lain. Seperti di Papua, sistem Noken lahir dari sosialisme kultur orang Papua dalam cara menyelesaikan masalah. Tapi setelah politik praktis lahir, dengan perlahan lahir mental KKN yang merusak wadah sosial yang sudah lahir bersama manusia Papua diatas tanah Papua.

Ada pandangan berbeda dari toko Nasionalis Indonesia Tito Karnafia menteri dalam negeri, Ia mengatakan, Provinsi Papua dan Papua Barat selama ini menjadi daerah yang rawan saat pelaksanaan Pemilu dan Pilkada. “Ada dua kerawanan yang kita awasi, pertama, potensi konflik terutama karena masalah sistem noken yang ada di pegunungan-pegunungan, masalah jumlah pemilih dan lain-lain,” kamis (23/1/2020).

Pendapat ini memberikan keterangan bahwa, KKN menjadi barometer berjalanya demokrasi kriminal di Papua. Mental politikus menjadikan uang sebagai kedaulatan dalam sistem politik noken. Dosen Universitas Nusa Cendana menulis dalam opini di media republika, “Politik uang adalah jalan mudah untuk membunuh demokrasi”.

Demokrasi Indonesia belum dewasa, kongflik kerena sengketa pilihan menjadi personal yang konfensional di Papua. Di kampung muncul gaya hidup baru yang didorong dari desakan politik yang lahir dari politik klas Eropa dan Yunani. Revolusi mental harus dimulai sebelum sistem yang buruk membikin Negara Indonesia dari Papua.

 

Sumber: mrnomen.wordpress.com

You Might Also Like

Tolak Makan Gratis, Pelajar Papua Tuntut Pendidikan Gratis Berkualitas, Belasan Siswa Ditahan Polisi

Kantor Redaksi Jubi Dilempari Bom Bolotov, 2 Mobil Terbakar

Isu Naiwerek dan Propaganda Penantang: Respons Bijak bagi Orang Baliem

Saatnya Kaum Sarjana Berdiri Bersama Rakyat

Papua Merdeka: Jalan Pemberontakan Rakyat yang Sadar

TAGGED:Politik Kriminal Papua

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article DPRD Jayawijaya Perdakan Pilkades Serentak
Next Article Wamesik Elopere, Petani Stroberi dari Wamena Papua
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Mahasiswa Lanny Jaya di Makassar Tolak Pembangunan Pos Militer di Distrik Melagineri
Tanah Papua
19 hours ago
Bupati Yahukimo Hadiri Pelantikan 35 Anggota DPRK Periode 2025–2030
Tanah Papua
19 hours ago
Mahasiswa Papua di Sumatera Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Wamena
Tanah Papua
19 hours ago
Kekurangan Guru dan Dampak Banjir Hambat Pendidikan di Jayawijaya
Pendidikan
3 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Catatan Aktivis PapuaEditorial

Transmigrasi Sebagai Alat Kolonisasi di Melanesia Barat (Papua Barat)

7 months ago
Catatan Aktivis PapuaHeadline

Stigma Mata-Mata Militer Terhadap Nakes dan Guru di Papua Semakin Menguat Pasca Revisi UU TNI

2 months ago
Catatan Aktivis Papua

Masih Pentingkah Disebut Otonomi Khusus Papua? Ketika OAP Disamaratakan dengan Non-OAP?

4 months ago
Catatan Aktivis PapuaKesehatan

Kematian Dokter Muda Clemens Wopari Hingga Paul Fonataba: Ironi Anak Negeri Cendrawasih di Atas Tanah Airnya

3 years ago
Catatan Aktivis Papua

Pantaskah OAP Berkontestasi Dalam Pilkada 2024?

12 months ago
Catatan Aktivis PapuaPendidikan

Papua Tidak Butuh Makan Siang Gratis. Papua Butuh Pendidikan Gratis Dan Kesehatan Gratis

4 months ago
Catatan Aktivis PapuaSeni & Budaya

Sean Rii, Musik Melanesia dan Irama Perlawanan

7 months ago
HeadlineTanah Papua

Senator Lis Tabuni: Pengiriman Transmigrasi ke Tanah Papua Bukan Solusi

7 months ago
Headline

Memajukan Pengusaha Papua Dari Kampung ke Kota, Jadi Program Ungulan KAP Papua

6 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?