Jayapura, nirmeke.com – Gubernur Provinsi Papua diwakili oleh Plt Kepala Biro Umum Protokol Provinsi Papua Elpius Hugi secara resmi membuka kegiatan Musyawarah Besar (Mubes) II Alumni SMP YPPK Santo Thomas Wamena, bertempat di Aula Santo Ignatius Paroki Kristus Terang Dunia Waena, Kamis (9/6/2022), pagi ini.
Dalam sambutannya, Elpius Hugi mengatakan SMP YPPK Santo Thomas Wamena di dirikan pada tanggal 27 Mei 1971 dan telah menghasilkan banyak kader-kader yang berkecimpung di berbagai bidang di masyarakat. Dan ada pula yang menduduki jabatan sebagai bupati, Kapolda, pimpinan SKPD, akademisi, biarawan-biarawati dan di bidang profesional lainnya.
“Alumni SMP YPPK Santo Thomas Wamena, mengusung semboyan Pro Ecclesia et Patria, yang artinya untuk gereja dan tanah air,” katanya.
Lanjut Elpius, seluruh alumni harus mengarahkan pandangan kepada jajaran ilmu katolik sebagai sumber ajaran iman yang benar dan menjadi alumni yang berkarakter serta tidak lupa akar budaya sebagai orang Papua.
“Bukan menjadi orang Papua yang sekedar hitam kulit keriting rambut tetapi orang Papua yang sangat mempedulikan sesamanya dengan mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, saling bekerja sama dan saling menghormati, jujur dan tidak melupakan ajaran leluhur dan sebagainya,” kata Hugi yang juga ketua umum Ikatan Alumni.
Dengan Musyawarah kedua Alumni SMP YPPK Santo Thomas Wamena, diharapkan dapat memilih badan pengurus ikatan Alumni yang baru dan gubernur berharap pengurus mampu menjembatani antara alumni dan almamaternya yang nantinya akan meletakan paradigma baru bagi peningkatan karakter alumni.
“Selamat melaksanakan Mubes II Ikatan Alumni, semoga lancar dan sukses serta menghasilkan keputusan-keputusan organisasi yang mampu melakukan sinergitas membangun masyarakat maju, mandiri, sejahterah di tanah Papua,” ujarnya.
Sementara itu, Karlos Matuan selaku wakil Ketua ikatan Alumni dalam sambutannya mengatakan sekolah SMP YPPK Santo Thomas Wamena berdiri tahun 1971 hingga saat ini terus bangkit dan mandiri sehingga perlu kita berbangga diri karena alumni angkatan kedua juga turut hadir dalam kegiatan Mubes ini.
“Dalam pelaksanaan kepengurusan periode pertama banyak hal yang sudah di programkan tapi tidak terlaksana sesuai dengan agenda raker di Biak. Tidak dipungkiri didalam kepemimpinan kepengurusan bapak Elpius Hugi kami tidak melaksanakan banyak hal namun yang bisa kita lakukan kita sudah buat dan masih banyak tugas yang belum dan itu tugas kita bersama dengan kepengurusan yang baru nantinya,” kata Karlos.
Dalam kepengurusan pertama yang sudah dilakukan seperti pembangunan pasar sekolah secara fisik hingga yang belum bisa dikerjakan bersama-sama dengan alumni membatu dan mendukung sekolah maupun komite karena alumni mitra dari komite sehingga jangan ada kesan diluar alumni lebih tinggi dari komite.
“Mari kita bersama-sama dukung dan buat program yang sifatnya mendukung sekolah agar sekolah ini terus mendidik generasi muda Papua yang berkualitas,” harapnya.
Sementara itu, Teresia Madaun, selaku kepala sekolah SMP YPPK Santo Thomas Wamena yang turut hadir juga dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kepada semua alumni SMP YPPK Santo Thomas Wamena karena ini pertama kali guru-guru diundang bersama-sama dengan para alumni melaksanakan Mubes II di ulang tahun yang ke 51 di Jayapura.
“Kami sangat salut dan bangga adanya organisasi yang di bentuk oleh alumni karena dengan adanya alumni ini sangat membantu kami didalam perkembangan sekolah. Seandainya tidak ada dukungan kerja sama pihak sekolah dan alumni tidak ada pasti tidak ada perubahan di sekolah kami namun sekarang banyak sekali ada perubahan,” ujarnya.
Pihak sekolah juga masih membutuhkan dukungan dan kerjasama dari para alumni untuk membenahi dan melanjutkan pendidikan sekolah di YPPK agar lebih baik lagi. Cukup banyak yang sudah dibuat oleh bapak ibu alumni terutama sumbangsih yang di berikan kepada sekolah.
“Yang sangat berkesan bagi kami yaitu pagar permanen yang sudah di buat, kedua kegiatan Yubelium 50 tahun SMP YPPK Santo Thomas Wamena kamarin dan masih sempat menitipkan uang kas untuk sekolah Rp 250 juta direncanakan untuk bangun ruang guru dan ruang kepala sekolah yang terbakar saat kasus rasisme tahun 2019 di Wamena,” tuturnya.
Lanjutnya para guru-guru juga ingin ada perubahan di sekolah sehingga dukungan dan kerjasama dari para alumni sangat diharapkan demi memajukan pendidikan Katolik di Wamena agar bisa bersaing dengan sekolah lain yang ada di Wamena dan juga di Indonesia.
Pengurus sekolah juga menyampaikan selamat menjalankan Mubes, semoga program-program yang akan di gagas tentunya demi kemajuan sekolah tercinta kami SMP YPPK Santo Thomas Wamena.
Reporter: Aguz Pabika
Editor: –