Wamena, nirmeke.com – Masyarakat Wouma kabupaten Jayawijaya bersama para tokoh adat, tokoh gereja serta tokoh pemerintah wilayah distrik Wouma dan 7 kepala kampung mengecam keras stagmen yang dikeluarkan Lenis Kogoya tanggal 30 Mei 2022 dimana ia siapkan lokasi perang di kali Uwe distrik Wouma bagian atas.
Penias Matuan mewakili masyarakat Wouma yang adalah pemilik tanah Wouma, terdiri dari beberapa klen atau marga yang ada di wilayah Wouma, menolak dengan tegas tentang stekmen atau narasi yg di keluarkan oleh seorang Lenis Kogoya.
“Maka Kami dengan tegas menolak pernyataan itu, karena Wouma bukan tempat perang, dan Wouma juga bukan tempat yang tidak di huni oleh manusia, tetapi Wouma adalah tempat yang di tempati oleh manusia yang sama seperti manusia-manusia lain yang ada di seluruh tanah lembah Balim. Lenis Kogoya anda tidak bisa bicara seenaknya di media karena kami orang asli Wouma pun tidak bisa merencanakan atau merancang untuk melakukan kegiatan model apapun di bapak punya tempat,” tegasnya.
Karena masyarakat Wouma juga meng-ingat tanggapan dari pemerintah daerah (wakil bupati) pada aksi penolakan deklarasi DOB, bahwa APBD pemerintah daerah bukan untuk membayar kepala manusia, cukup kejadian kemarin di Wouma.
“Lenis Kogoya anda tidak bisa menjadikan wilayah administrasi pemerintahan Jayawijaya sebagai tempat atau lapangan perang,” tegas masyarakat.
Maka masyarakat Wouma menghimbau kepada seluruh maserakat Wouma untuk selalu menjaga kestabilan situasi keamanan di wilaya Wouma secara bersama-sama. Masyarakat Wouma hingga saat ini masih trauma dengan perang suku yang terjadi beberapa bulan lalu yang telah megorbankan harta benda warga setempat.
Masyarakat Wouma juga menuntut dengan tegas, kepada Lenis Kogoya untuk segera mencabut pernyataan atau stekmen yang sudah anda keluarkan di media massa pada tanggal 30 Mei 2022.
Sebelumnya ketua Lembaga Masyarakat Adat Lenis Kogoya meminta kepada masyarakat Jayawijaya, pedagang dan angkot dan ojek untuk tak beroperasi pada saat pelaksanaan Peringatan 1 juni karena karena akan ada masa ingin akan melakukan atraksi di lapangan pendidikan Wamena.
Lenis memastikan akan tindak tegas apabila ada yang mengganggu, pastinya ia akan ditahan dan dikurung bersama ular,artinya kalau ganggu sama saja bunuh diri.
“Kalau ada yg mengganggu atau main kekerasan tempatnya saya sudah siapkan di kali uwe distrik wouma bagian atas, kalian mau perang disana, di kota tidak boleh ada perang,” kutip kata Lenis. (*)
Pewarta : Agus Pabika
Editor :