Wamena, nirmeke.com – Namene Elopere sekretaris umum Petisi Rakyat Papua (PRP) wilayah Lapago menegaskan seutuhnya masyarakat Lapago sudah menolak Otsus jilid 2 dan DOB pemekaran Provinsi Pegunungan Tengah Papua, sehingga klaim bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom bahwa masyarakat Lapago yang hadir dukung DOB bohong.
Hal tersebut ditegaskan Namene, karena bupati Lanny Jaya mengklaim dukungan tersebut tanpa data dan bukti yang jelas terkait dukungan masyarakat Lapago, saat melaksanakan acara pengucapan syukur “bakar batu” atas 10 tahun kepemimpinan mereka, di Lapangan Honelama, Kabupaten Jayawijaya, pada Kamis (19/5/2022), dan dihadiri ribuan masyarakat wilayah Lapago.
Dia menjelaskan, klaim dukungan tersebut tidak mendasar karena dari beberapa aksi damai penolakan DOB dan Otsus jilid 2 di beberapa kabupaten baik Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Yahukimo, dan beberapa kali aksi yang di pusatkan di kota Wamena, mayoritas masyarakat Papua di wilayah Lapago telah menolak Otsus dan DOB.
“Bupati Befa Yigibalom mengklaim rakyat yang hadir 90 persen hadir dukung DOB itu tanpa data dan bukti yang tidak jelas sehingga jangan samakan dengan bahasa-bahasa di Jakarta seperti kata Mahfud MD di mana ia mengatakan 82 persen masyarakat Papua mendukung pemekaran DOB,” tegasnya.
Namene juga menilai Bupati Lanny Jaya memanfaatkan moment untuk mobilisasi dan memfasilitasi masa dengan isu bakar batu (barapen) acara pengucapan syukur, masyarakat yang hadir itu motivasi makan bukan dukung Pemekaran DOB.
“Masyarakat Lapago hadir bukan dukung Pemekaran DOB, namun motivasi makan daging babi, foya-foya naik truk dan motivasi uang, tidak lebih dari itu, sebagai seorang pemimpin harusnya tidak mengklaim tanpa bukti, jangan bohongi masyarakat karena kepentingan pribadi, jangan jual dan mengatasnamakan rakyat untuk dapat jabatan,” tegasnya.
Rakyat Papua yang ada di wilayah Lapago, dengan kesadaran sebagai tuan tanah dan pemilik negeri tanpa membujuk maupun di paksa tetap akan menuntut cabut Otonomi Khusus (Otsus) jilid 2 dan tolak Pemekaran Provinsi Pegunungan Tengah Papua. (*)
Reporter : Teba Hisage
Editor: Aguz Pabika