Jayapura, nirmeke.com – Ribuan rakyat Papua di Paniai, Papua turun ke jalan menggelar aksi penolakan wacana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB). Sebelum long march ke titik aksi kantor DPRD dan kantor bupati Paniai di Madi, masyarakat berkumpul di lapangan Karel Gobai, Enagotadi, distrik Paniai Timur. Senin (14/3/2022).
Massa aksi berkali-kali teriak menolak DOB di Papua dan tidak ingin bergabung dengan Provinsi Papua Tengah yang akan menjadi daerah otonomi baru.
Petrus Yeimo, seorang anggota DPRD Kabupaten Paniai mengatakan, dalam pembentukan DOB di Papua masyarakat tidak dilibatkan untuk duduk bersama.
“Kami tidak diajak bicara dalam pembentukan DOB ini, makanya kami rakyat Paniai dengan Tegas Menolak adanya Pemekaran,” tegas Petrus saat ditemui massa aksi di depan kantor DPRD.
Usai menyampaikan aspirasi di kantor DPRD, ribuan massa kemudian melakukan aksi demonstrasi mereka lagi ke kantor Bupati Kabupaten Pania dengan agenda tuntutan yang sama menolak Pemekaran Daerah Otonomi Baru di Papua.
Setelah setuju anggota DPRD, bersama massa bergerak ke kantor bupati. Asisten 1 Setda kabupaten Paniai, Thomas Yeimo, mewakili bupati kabupaten Paniai Meki Nawipa bersama beberapa anggota DPRD menerima massa aksi.
“Pemekaran adalah malapetaka bagi seluruh rakyat Papua dari sektor kehidupan apapun. Oleh karena itu, kami seluruh rakyat Papua di negeri Paniai dengan tegas tolak, tolak dan tolak pemekaran provinsi baru secara keseluruhan di atas negeri Papua, tidak hanya provinsi Papua Tengah,” tegas juru bicara aksi, Jekson Degei, dalam orasinya.
Pemekaran juga tak hanya akan makin menyusahkan hidup orang Papua, karena menurutnya, pemekaran merupakan bagian dari upaya genosida untuk mempercepat orang Papua musnah dan kekayaan alam Papua dikeruk habis.
“Kami minta semua elit birokrat di Meepago khususnya kepada bupati Paniai dan seluruh elit birokrat di Papua ini stop mengemis minta pemekaran,” ujar Yunus Eki Gobai, juru bicara aksi, sebelum orasi dari perwakilan yang lain.
Usai semuanya menyampaikan orasi, pihak pemerintah diminta menanggapi aspirasi tersebut.
“Pada dasarnya kami sebagai pemerintah sangat menghargai semua aspirasi yang sudah kalian sampaikan. Aspirasi kalian ini nanti setelah DPR bentuk Pansus akan diteruskan sesuai mekanisme yang ada supaya pemerintah pusat bisa tanggapi,” kata Thomas Yeimo, Asisten 1 Setda kabupaten Paniai.
Sem Nawipa, ketua DPRD kabupaten Paniai, saat giliran bicara, mengaku siap melanjutkan aspirasi rakyat ke gubernur, MRP dan DPRP. Dalam proses itu menurut Nawipa, akan melibatkan dua orang dari Fopera. (*)
Sumber: Suara Papua