Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: MRP: Jokowi Datang ke Papua Tak Menyelesaikan Persoalan
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > MRP: Jokowi Datang ke Papua Tak Menyelesaikan Persoalan

MRP: Jokowi Datang ke Papua Tak Menyelesaikan Persoalan

admin
Last updated: February 25, 2022 08:50
By
admin
Byadmin
Follow:
3 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com — Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP), Minggus Madai menyebut belasan kali Presiden Joko Widodo datang ke Papua, tapi tidak pernah bertanya langsung terkait kondisi yang sesungguhnya terjadi di Bumi Cendrawasih tersebut.

Iklan Nirmeke
Ad image

Minggus menyebut, Jokowi bahkan tak pernah bertanya terkait konflik yang terjadi di Papua. Setiap kunjungan, kata dia, Jokowi hanya datang lalu pergi lagi. Sehingga, tak mengherankan jika setumpuk permasalahan di Papua tak pernah selesai.

“19 kali kunjungan Jokowi ke Papua tidak menyelesaikan satu pun persoalan. Pak Presiden turun naik mobil sampai ke tempat tujuan lalu kembali. Dia tidak tanya di Papua terjadi apa, daerah konflik mana, penyelesaian seperti apa. Pak Presiden tidak tanya itu,” kata Minggus dalam diskusi daring, Rabu (23/2/2022) seperti dilansir.com.

Belum ada tanggapan dari pihak istana tentang pernyataan MRP ini. CNNIndonesia.com masih berupaya meminta tanggapan dari pihak istana.

Padahal, kata Minggus, banyak permasalahan yang terjadi di Papua. Ia berkata, beberapa permasalahan itu di antaranya pemekaran, konflik, pelanggaran HAM dan tumpang tindih peraturan perundang-undangan.

Menurutnya, semua permasalahan itu bisa saja diselesaikan dengan cepat jika Jokowi mengajak dialog orang Papua. Namun, sayangnya Jokowi tidak melakukan itu dalam 19 kali kunjungannya.

“Sebenarnya kalau mau selesaikan konflik di Papua gampang. Presiden dengan kunjungan 15 atau 19 kali kunjungan harusnya sudah bisa selesaikan,” kata dia.

Ia menyebut, jika Jokowi tidak bersedia melakukan dialog dengan dimediasi pihak ketiga, maka seharusnya bisa dilakukan secara langsung. Alternatifnya, Jokowi bisa menanggil pihak-pihak terkait dan mendiskusikan permasalahan yang ada.

“Mungkin adakan pendekatan dialog kalau dialog bersama orang Papua yang dimediasi tidak bisa dilakukan ya sudah, misalnya [permasalahan] Intan Jaya kenapa konflik, panggil bupati, tokoh agama, tokoh pemuda, bersama gubernur, MRP, pangdam, kapolda bagaimana kita selesaikan,” jelas dia.

“Tapi solusi yang kecil ini saja Presiden tak pernah selesaikan. Jadi orang Papua saat ini bingung,” imbuhnya.

Berbagai permasalahan terjadi di tanah Cendrawasih tersebut. Salah satunya, konflik Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan tentara Indonesia. Keduanya kerap adu senjata sampai menimbukan kerusakan bangunan dan hilangnya nyawa warga.

Beberapa pihak menyarankan agar Indonesia tidak melakukan pendekatan keamanan, melainkan dengan dialog damai. Dialog tersebut dapat dimediasi oleh pihak ketiga, seperti PBB. Berbagai permasalahan terjadi di tanah Cendrawasih tersebut. Salah satunya, konflik Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan tentara Indonesia. Keduanya kerap adu senjata sampai menimbulkan kerusakan bangunan dan hilangnya nyawa warga. (*)

Iklan Nirmeke
Ad image

Sumber: Suara Papua

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article GIDI Pantura Klasis Wayu Wanggar Gelar Konferensi Badan Pekerja Klasis Ke-II 
Next Article Ini Pernyataan Sikap Demonstrasi Mahasiswa dan Rakyat Papua Tolak DOB di Jayapura
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

YLBHI Papua Pertanyakan Peran KemenkumHAM di Tengah Konflik Bersenjata di Papua
Polhukam Tanah Papua
2 days ago
Surat Terbuka GMNI Jayawijaya: “Orang Wamena Bukan Teroris”
Headline Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Darakma Keluarkan Pernyataan Sikap untuk Warga Sipil di Wamena
Polhukam Tanah Papua
3 days ago
Kapitalisme Kolonial dan Penjajahan Baru di Tanah Papua
Artikel Catatan Aktivis Papua
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?