Nabire, nirmeke.com – Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Wilayah Pantai Utara (Pantura) Klasis Wayu Wanggar hari ini, Rabu (23/2/2022), mengelar Konferensi Badan Pekerja Klasis Wayu Wanggar ke – II tahun 2022 di distrik Wanggar kabupaten Nabire dengan tema “Gembalakanlah Domba-Domba Ku.”
Kegiatan Konferensi tersebut di hadiri oleh Wakil Presiden GIDI Pdt, Usman Kobak, S. Th, Ketua Wilayah Pantura GIDI Papua Pdt. Iker Tabuni, M. Th, Ketua Majelis Rakyat Papua Timotius Murib, Rektor STT GIDI Stakin Sentani Pdt. Paipen Wonda, M.Th dan juga perwakilan Pemkab Nabire dan perwakilan Pemkab Puncak Jaya.
Pdt. Iker Tabuni, M, Th selaku ketua wilayah Pantura GIDI yang hadir secara resmi membuka kegiatan Konferensi Badan Pekerja Klasis Wayu Wanggar, di tandai dengan pemukulan tifa sekaligus menamatkan tanda ID-Card kepada peserta hari 10 jemaat dari klasis Wayu Wanggar.
Dalam sambutanya, Pdt. Tabuni, mengatakan pimpinan gembala klasis GIDI di Papua harus memiliki pondasi iman yang kuat agar gereja dan jemaat dapat berdiri kokoh di tengah perkembangan situasi tanah Papua saat ini.
“Para gembala hari ini diajak untuk mengajar firman Tuhan mulai hari ini, karena yang sedang terjadi hari ini dapat membahayakan umat Tuhan di atas tanah Papua,” kata Pdt. Tabuni.
Dirinya juga menekankan kepada pimpinan Klasis untuk dapat mengembalakan domba-domba umat Tuhan ini sesuai dengan tema Konferensi saat ini.
“Tema ini perlu di ambil oleh pimpinan Klasis masing-masing lalu di terapkan pada jemaat masing-masing dan ini menjadi tanggung jawab kita jemaat GIDI di tanah Papua,” pesannya.
Di tempat yang sama, Wakil Presiden GIDI Pdt. Usman Kobak, S. Th dalam khotbahnya menegaskan kepada para gembala agar menjaga kebutuhan rohani jemaat dalam menjalankan tugas penggembalaannya.
“Firman menjadi pelita dan juga makanan pokok bagi anggota jemaat.Para gembala harus mengembalakan domba-domba dengan baik, dengan cara menuntun, menjaga dan menjamin kehidupan iman jemaat,” pesan Pdt. Usman.
Lanjutnya, kebutuhan jasmani para gembala juga harus menjadi tanggung jawab jemaat agar berimbang dan proses pelayanan dapat berjalan baik karena penginjilan di tanah Papua belum selesai.
Selain itu, Timotius Murib, ketua Majelis Rakyat Papua memberikan apresiasi kepada panitia, pimpinan gembala dan jemaat yang hadir guna menyukseskan kegiatan Konferensi Badan Pekerja Klasis Watu Wanggar ke- II yang akan berlangsung tanggal 23 – 25 Februari 2022 mendatang.
“Dengan Konferensi ini dapat melahirkan persatuan dan kesatuan jemaat GIDI di tanah Papua, karena saat ini persoalan dan tantangan yang akan di hadapi orang asli Papua semakin besar dari tahun-tahun sebelumnya,” tegas Murib.
Ia menjelaskan, tantangan ini dampak dari perubahan kedua UU Otsus Papua nomor 2 tahun 2021 dimana semua kewenangan di amputasi oleh negara (Jakarta) tanpa mempertimbangkan hak masyarakat sipil yang ada di atas tanah Papua.
“MRP berharap OAP siap-siap untuk hadapi tantangan yang lebih besar ini, untuk itu saya berharap umat Tuhan di atas tanah Papua harus bersatu dengan melawan tantangan ini dengan Doa,” kata Murib.
Tantangan lain yang akan datang adalah bank tanah, dimana tanah masyarakat adat akan di klaim oleh negara sebagai tanah negara dan masyarakat adat tidak punya kewenangan lagi atas tanah tersebut.“
Ini sangat bahaya sekali, dan tantangan ini sangat nyata sedang terjadi saat ini. Mari kita sadar, bangun kesatuan dan persatuan melakukan gereja dan lawan dengan Doa,” pesan Murib. (*)