Jayapura, nirmeke.com – Papua menjadi bagian tidak terpisahkan dari ragam kekayaan dan keindahan Nusantara. Segala keunikan tradisi adat-istiadat, seni, budaya dan keindahan alam menjadi bukti tuan rumah penyelengara PON XX. Papua dikenal oleh dunia memiliki kekayaan tradisi tarian yang sangat unik dan sarat pelajaran hidup, untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya Papua, berbagai kesenian dan budaya telah ditampilkan dalam iven PON XX di Holtekamp. Sabtu, (9/10/2021).
Papua memiliki lima wilayah adat yakni, wilayah adat Tabi Mamta, Lapago, Saereri, Meepago dan Anim Ha. Wilayah adat Lapago merupakan negri para ksatria tangguh, memiliki semangat juang yang tinggi, bersatu menjaga toleransi untuk tanah Papua.
Dalam iven PON XX, pemuda Lapago yang terdiri dari beberapa kabupaten di pegunungan, diwakili oleh group tarian asal kabupaten Tolikara dengan nama group tarian yaitu, Wunukkal yang disingkat dari lima distrik yakni, Distrik Wunin, Numba, Konda, Kai dan Lianuguma melakukan pentas tarian dalam ivent festival budaya di Holtecamp.
Selaku ketua group tarian Wunukkal, Musa M. Wiliams Erelak mengatakan, dalam kesempatan ini kami diundang oleh Ibu Yolanda Tinal yang menangani kegiatan ini.
“Sebelumnya kami sempat membuat festival sendiri yang bertempat di kampung Yokiwa (Puay), jadi nama festival yang kami buat dari Aliagar Sentre,” Ujar Musa kepada wartawan.
Lanjut Musa, dalam sangar ini, bukan hanya kami tari-tarian dari Tolikara saja, tetapi ada teman-teman juga dari sangar senindes dan suling tambur dari orang asli Yokiwa.
“Jadi dalam moment ini kami pentas, karena kita lihat dari perkembangan di era milenial ini, budaya asli kami kadang dikolaborasikan dengan budaya-budaya modern yang dulunya orang tua kami memakai pakaian adat yang sopan, sekarang orang sudah pakai pakaian yang tidak sopan” Kata Musa.
Dirinya juga berharap, Guna menghidupkan kembali nilai-nilai budaya itu, kami harus menampilkan budaya dan cara rias yang dulu orang tua kami pakai pada saat acara-acara besar, perang suku, dan acara penghiburan lainnya. Itu yang kami tampilkan dalam iven ini.
“Harapan kami kedepan, jika ada kegiatan-kegiatan yang positif apalagi untuk mengangkat nilai-nilai budaya khususnya di Papua, nasional dan internasional, kami sangat mendukung dan kami pemuda pada prinsipnya dari group Wunukkal siap untuk memperkenalkan budaya dan mari jangan kita abaikan budaya tapi bagaimana caranya kita menghidupkan dan kembalikan budaya yang dulu,” ujarnya.
Sebentara itu, Ibu Yolanda Tinal selaku komite Seni Budaya dalam sambutannya mengatakan dirinya sangat tersentuh dengan penampilan para seniman dan budaya Papua. Aktifitas budaya terus dikembangkan secara berkelanjutan, identik dengan membangun sebuah peradaban yang maju.
“Jadi kalau kita membangun budaya, sama dengan kita membangun sebuah peradaban yang maju dan modern dengan tetap berakar pada nilai-nilai tradisi yang hidup di bumi Papua,” kata Yolanda.
Usai kegiatan tersebut, Wilem Wandik Bupati puncak Papua, yang juga sebagai putra daerah Pegunungan merasa bangga kepada adik-adiknya Group Wunukkal yang sudah pentas di ivent ini, akhirnya Wilem memberikan bantuan berupa finansial untuk ongkos pulang ke tempat tinggal para pemuda Wunukkal.
“Saya merasa bangga dan memberikan apresiasi kepada adik-adik yang sudah pentas di ivent ini dan selalu semangat dan terus kembangkan tari-tarian budaya pegunungan Papua,” ujarnya. (*)
Reporter: Kossay Kogoya
Editor: Aguz Pabika