Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Terkendala Finansial, Mahasiswa Tolikara di Jayapura Belum Buat Kegiatan Penerimaan
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Terkendala Finansial, Mahasiswa Tolikara di Jayapura Belum Buat Kegiatan Penerimaan

Terkendala Finansial, Mahasiswa Tolikara di Jayapura Belum Buat Kegiatan Penerimaan

admin
Last updated: October 4, 2021 13:14
By
admin
Byadmin
Follow:
4 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Guna menunjang Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru HMPT, Koordinator Departemen Kerohanian bersama Pengurus inti HMPT telah mengundang para senior, mahasiswa/I, pelajar dan orang tua asal kabupaten Tolikara lalu mengadakan Ibadah Perdana di Gereja GIDI Jemaat Efesus pada Minggu sore.

Iklan Nirmeke
Ad image

“Wadah ini sangatlah penting untuk mencetak SDM Kabupaten Tolikara, kami mempunyai beberapa program yakni: Penerimaan Mahasiswa/Pelajar Baru, Natal, Hut HMPT dan lainnya, namun tidak ada perhatian satupun dari Pemerintah kabupaten Tolikara Hingga saat ini,” kata Akis, R. Wenda ketua HMPT dalam sambutannya, Minggu, (3/10/2021).

Ia mengatakan dengan adanya situasi Covid-19 dan PON XX seperti ini sangat sulit untuk mencari dana melalui kerja fisik bahkan non fisik, jalan satu-satunya kami akan mengadakan ibadah-ibadah perdana di setiap korwil yakni, korwil Sentani, Waena, Abe, dan Keerom agar kegiatan penerimaan bisa terlaksana dalam waktu dekat.

“Dirinya juga berharap kepada Pemda bahwa, wadah kami baru kasih aktif dari kefakuman sdan moment-moment seperti ini sangat penting sehingga Pemda jangan biarkan kami sebagai jatim piatu, tetapi harus pertikan kami, Karena kami tidak mau wadah ini terjadi kefakuman lagi,” tuturnya.

Koordinator Departemen Kerohanian Vigor Yikwa, mengatakan, banyak program-program kami yang tidak berjalan, karena kami tidak punya donatur, seakan-akan kami tidak punya orang tua (Pemda).

“Kami berpesan kepada mewakili Pemda yang hadir dalam ibadah ini, agar membangun komunikasi kepada Pemda/Dinas terkait supaya ada perhatian dan hak-hak kami bisa disalurkan dalam waktu dekat,” tutur Vigor.

Lanjut Vigor, walaupun Pemda tidak perhatikan kami, namun kami punya Tuhan maka, dalam situasi apapun kami akan terus berjuang demi daerah kami Tolikara.

Mewakili senior Tibenius Yigibalom, mengatakan, program-program seperti ini sangat penting sehingga, ade-ade harus berperan aktif dalam kegiatan seperti ini. Walaupun Pemda tidak perhatikan kita, saya pikir kita-kita saja yang bergerak, yang penting kita punya Tuhan.

“Utamakan Tuhan adalah kunci sebuah keberhasilan maka selagi menuntut ilmu, ade-ade harus di dalam Tuhan, jika di luar Tuhan, maka kita tidak akan apa-apa,” kata Tibe, dalam sambutannya.

Sementara itu, Mewakili orang tua EV. Aten, Y. Kogoya, meminta apapun situasi dan kondisi yang terjadi kita tetap semangat dan terus dekat di dalam Tuhan.

“Pergunakanlah uang yang telah dikirim oleh orang Tua itu dengan sebaik mungkin karena demi untuk mendapatkan seribu Rupiah, orang Tua kita dari pagi naik gunung-turun lembah lalu duduk di pasar, tahan panas, hujan dan tahan lapar,” tutur Aten. (*)

Reporter: Kossay Kogoya
Editor: Aguz Pabika

Iklan Nirmeke
Ad image

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Karena Tato Bintang Kejora, Trio Papua Dilarang Tampil di Opening Ceremony PON XX 2021
Next Article Gembala dan Wakil Gembala Jemaat Yohanes Entrop Dilantik, Ini Pesan PGBP
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

YLBHI Papua Pertanyakan Peran KemenkumHAM di Tengah Konflik Bersenjata di Papua
Polhukam Tanah Papua
2 days ago
Surat Terbuka GMNI Jayawijaya: “Orang Wamena Bukan Teroris”
Headline Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Darakma Keluarkan Pernyataan Sikap untuk Warga Sipil di Wamena
Polhukam Tanah Papua
3 days ago
Kapitalisme Kolonial dan Penjajahan Baru di Tanah Papua
Artikel Catatan Aktivis Papua
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?