Jayapura, nirmeke.com – Para penjual noken yang memajangkan noken mereka di depan pagar stadion Lukas Enembe kampung Harapan Sentani, di larang dan dibubarkan oleh aparat keamanan TNI dan Polri.
Mama Totina Wenda, penjual noken di depan stadion Lukas Enembe mengatakan aparat TNI dan Polri melarang kami untuk menjual hasil anyaman gelang dan noken di pagar saat pembukaan PON XX Papua, Sabtu, (2/10/2021).
“Kami di foto dan menyuruh kami melepaskan dan menyimpan jualan oleh aparat TNI dan Polri, saya tegaskan ke mereka tidak usah larang-larang mama-mama Papua yang berjualan hasil kerajinan mereka di pinggir jalan,” katanya.
Mama Totina pun menambahkan hampir sebagian mama-mama asli Papua tidak mendapatkan tenda untuk mereka pasarkan hasil kerajinan tangan mereka, sehingga mereka dengan terpaksa harus berjualan di pinggiran jalan depan stadion Lukas Enembe.
“Kegiatan PON ini sebenarnya untuk siapa? kami jualan saja dilarang, padahal tempat ini kami yang selalu jualan tiap hari tapi sudah di isi oleh tamu-tamu pejabat,” tegasnya.
Dirinya menyayangkan orang asli Papua yang punya tanah dan tempat tidak bisa masuk berjualan, apalagi ikut pembukaan PON dengan berbagai pesyaratan yang sangat sulit dan diskriminasi dalam pelayanan. (*)
Reporter: Liwan Wenda
Editor : Aguz Pabika