Jayapura, nirmeke.com – Majelis Rakyat Papua (MRP) menerima kunjungan dari mama-mama perempuan asli Meepago, dimana kehadiran mereka mempertanyakan keterlibatan mama-mama Papua dalam mendukung dan menyukseskan PON XX tahun 2021 di Papua.
Kehadiran Mama-mama asli Meepago ini diterima langsung oleh Debora Mote, selaku Wakil Ketua II Majelis Rakyat Papua di ruang kerjanya, Rabu, (15/9/2021).
Usai pertemuan, Dobera Mote, mengatakan kehadiran Mama-mama asli Meepago mempertanyakan dan meminta kepastian tempat untuk mama-mama Meepago ini memasarkan hasil kerajinan tangan mereka saat pelaksanaan PON Oktober mendatang.
“16 Juli 2021, mama-mama ini sudah masukan surat permohonan proposal ke panitia PON meminta disediakan tempat jualan namun belum di respon hingga saat ini, dan ini kelima kalinya mama-mama datang ke kantor MRP mempertanyakan nasib mereka dalam menyukseskan PON ini,” kata Debora.
Lanjutnya, kehadiran mereka ingin terlibat ambil bagian menyukseskan PON dalam bidang sukses ekonomi namun kenyataannya belum ada kejelasan dari panitia PON terkait tempat sehingga mama-mama ini datang mengadu ke MRP sebagai lembaga kultural yang melindungi dan memberdayakan perempuan asli Papua.
“MRP sekali lagi menegaskan agar ivent PON Papua ini dapat membawa manfaat untuk perempuan asli Papua lebih khususnya untuk perempuan Meepago dan harus ada kepastian tempat yang di berikan oleh panitia PON kepada mama-mama ini,” tegas Debora.
Pihaknya menambahkan perempuan asli Meepago dan umumnya perempuan Papua tidak menjadi penonton tetapi dia mengambil bagian agar mendapatkan hasil dari ivent PON Papua ini.
“Sejauh ini tidak ada kejelasan tempat untuk mama-mama ini menjual hasil keterampilan mereka sehingga di putuskan bawah tempat sentral dan pusat pemameran dan pemasaran untuk mendukung PON lebih khusus untuk perempuan Meepago di tempatkan depan taman Imbi, Jayapura kota dan MRP akan terus mendukung mama-mama Papua yang terus berdatangan ini,” tegasnya.
Lanjutnya, pusat pameran dan pemasaran di taman Imbi tersebut akan di pamerkan hasil kerajinan tangan dari 295 mama-mama asli Meepago mulai dari suvenir khas daerah, keterampilan tangan seperti anyaman noken, buah-buahan serta makanan ringan akan di pasarkan di Imbi.
“MRP bersama seluruh perempuan Papua yang ada di atas tanah Papua siap menyukseskan ivent PON Papua dalam bidang sukses ekonomi,” tuturnya.
Sementara itu, Nely Yeimo, Kordinator Perempuan Meepago di Jayapura merasa kecewa kepada panitia PON Papua karena surat permohonan proposal yang diajukan oleh mereka sejak 16 Juli 2021 belum di respon hingga H-12 pelaksanaan PON yang semakin dekat.
“Proposal itu isinya kami ingin minta tempat atau diberikan tempat agar kami bisa memamerkan dan memasarkan jualan saat PON berlangsung, namun tidak direspon sehingga kami harus datang lagi mengadu ke MRP,” katanya.
Mewakili perempuan wilayah Meepago, mama Nely menyampaikan apresiasi kepada Waket II MRP yang telah menerima dan mendengar keluhan perempuan Meepago yang ada di Jayapura.
“Akhirnya MRP memfasilitasi kami dengan memberikan tempat sentral di sepanjang depan pertokoan Imbi Jayapura, untuk digunakan tempat jualan seperti kerajinan tangan, aksesoris, serta pangan lokal,” tuturnya. (*)