Dekai, nirmeke.com – Ferianus Asso (29) korban tembak dalam aksi demo damai di Dekai untuk menuntut Pembebasan Victor Yeimo meninggal dunia. Ferianus Asso meninggal di RS Bhayangkara Jayapura, Minggu (22/08/2021) subuh sekitar pukul 03.00 WP.
Ferianus Asso ditembak aparat di Kompleks Ruko di Dekai, Kabupaten Yahukimo Papua, salah satu titik kumpul massa Aksi Hari Rasisme dan Pembebasan Victor Yeimo. Dua peluru bersarang dalam tubuhnya dan massa aksi segera membawa korban ke RSUD Dekai.
Pihak RSUD Dekai pun telah mengeluarkan dua peluru dari tubuh korban. Namun ada banyak serpihan peluru yang belum bisa diangkat karena berada jauh di dalam tubuh korban.
Usai tenaga medis RSUD Dekai mengeluarkan dua peluru, keluarga korban meminta untuk membawa pulang korban.
Ruben Wakla, aktivis KNPB Yahukimo menjelaskan bahwa keluarga sepakat membawa pulang korban karena ada kekuatiran sendiri jika tetap dirawat di RSUD.
Namun kondisi korban memburuk sehingga pada Jumat (20/08/0/2021) keluarga membawa korban ke RSUD Dekai. Pantauan nokenwene.com di RSUD Dekai, perut korban mengalami pembengkakan.
Sekitar pukul 15.00 hari yang sama korban pun dirujuk ke Jayapura untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Namun korban tidak dapat ditolong dan meninggal dunia di RS Bhayangkara Jayapura Minggu (22/08/2021) dini hari tadi.
Protap Penanganan Demo Dipertanyakan
Saat mendengar rentetan tembakan di sekitar kompleks Ruko Dekai pada Senin (16/08/2021) itu, Ones Suhuniap, Juru Bicara Nasional KNPB bergerak cepat. Ia segera mengumpulkan informasi dan mengetahui bahwa aparat menggunakan peluru tajam hingga menyebabkan salah satu massa aksi tertembak.
Ones yang saat itu berada bersama massa aksi lainnya di tugu titik Nol kota Dekai menunjukkan foto sejumlah selongsongan peluru yang berhasil dikumpulkan timnya.
“Aparat menggunakan peluru tajam saat menangani demonstrasi”, ungkapnya sambil menunjukkan foto selongsongan peluru.
Penyataannya itu mempertanyakan protap kepolisian dalam menangani demonstrasi. Hal ini dipertegas Suhuniap saat menyampaikan orasi di hadapan anggota DPRD Yahukimo dan massa aksi. Dirinya mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia mengkhianati sistem demokrasi yang dijalankannya.
“Satu massa aksi ditembak, ada yang ditangkap dan dipukul. Saya akan cek kondisi korban di RSUD Dekai”, jelas Suhuniap kepada wartawan saat aksi.
Saat menyampaikan orasinya Suhuniap kembali menegaskan bahwa demonstrasi damai yang dilakukan masyarakat ditanggapi dengan sikap brutal aparat.
“Rakyat Papua kami (red: KNPB) serukan memperingati (hari Rasisme) secara damai, tetapi apa yang terjadi, hari ini aparat kepolisian di Yahukimo menembak satu orang yang sekarang ada di Rumah Sakit”, ungkap Suhuniap.(*)
Sumber: nokenwene.com