Sentani nirmeke.com – Kembali lagi, Papuansphoto Regional Tanah Merah (PR – TM), pembahasan pemerintah provinsi Papua dan kabupaten Jayapura melalui foto dan video konsep bercerita tentang jalan rusak Kemiri – Tablanusu yang terus memakan korban jiwa.
Kumpulan anak-anak muda ini muncul ketika mereka melihat banyaknya warga yang menjadi korban karena tidak adanya niat pemerintah untuk memperbaiki jalan lagi sudah masuk puluhan tahun tanpa perhatian.
Dengan melihat permasalahan tersebut, anak-anak ini mengambil peran menyampaikan kritikan maupun teguran dengan membuat foto dan video konsep di mana foto tersebut menceritakan seorang ibu hamil harus jatuh dari atas motor yang ia tumpangi karena jalan rusak si ibu hamil jatuh dan pemeliharaan maupun ada yang melahirkan di jalan.
Adegan foto konsep tersebut sesuai realita yang ada di alam masyarakat di sekitaran Tablanusu dan kampung sekitarnya.
“Konsep foto seorang ibu yang sedang hamil dan mengalami pendarahan ketika mau ke RS yang di sebabkan oleh kondisi jalan yang rusak. Ini merupakan realita kehidupan yang sering terjadi di atas ruas jalan Kemiri-Tablanus yang merupakan jalan Milik Pemerintah Provinsi Papua Kabupaten Jayapura,” kata Victor Apaserai kepada media nirmeke.com.
Dikatakan, jalan ini adalah jalan bekas peninggalan perang dunia ke-ll yang dibongkar oleh sekutu hingga saat ini belum ada sentuhan yang baik dari pemerintah provinsi Papua (Dinas PUPR Provinsi Papua).
“Jalan ini merupakan salah satu jalan alternatif yang menghubungkan 4 distrik di wilayah pembangunan 2 kabupaten Jayapura. 4 distrik yaitu distrik Sentani Barat, distrik Depapre, distrik Raveni Rara dan distrik Yokari. Dan sudah puluhan tahun masyarakat di 4 Distrik ini mengalami penderitaan yang tak kunjung datang berakhir,” ceritanya.
Melihat tidak adanya perhatian pemerintah, kata Vicky, maka dalam rangka peringatan HUT RI ke-76 Tahun dan juga menindak lanjuti janji yang diucapkan oleh DPRP pada saat demo tentang jalan Kemiri – Tablanusu yang di lakukan oleh masyarakat dari 4 distrik pada tanggal 13 -14 Juli 2021 di kampung Sabron Sari/Kertosari distrik Sentani Barat.
“Foto dan video yang kami hasilkan ini juga bagian dari menagih janji DPR Papua dan DPRD Jayapura terkait rencana perbaikan jalan, dan persoalan ini akan terus kami ingatkan dengar karya-karya kami baik foto dan video hingga apa yang di inginkan masyarakat dapat terealisasikan,” tutunya .
Sehingga komunitas Papuansphoto Regional Tanah Merah dapat terus bersuara mewakili masyarakat dari 4 distrik kabupaten Jayapura untuk dapat di lihat oleh pihak terkait (DPRP dan PUPR Provinsi Papua) sebagaimana sesuai janji yang mereka ucapkan pada saat masyarakat bertemu.
“Pemprov Papua dan Bupati Jayapura harus melihat aspirasi ini serius karena masyarakat sudah banyak menderita dan banyak yang sudah jadi korban akibat jalan rusak ini apalagi cerita derita yang di alami para sopir taksi yang sering mengangkut penumpang pulang pergi ke 4 distrik di sana,” harapnya.
Aksi mereka pun mendapat tanggapan positif dari seluruh pihak terkait rusaknya jalan tersebut dengan membagi di grup WhatsApp dan media sosial lainnya sehingga banyak yang berharap agar segera dilakukan perbaikan jalan tersebut. (*)
Reporter: Nobi
Editor: Aguz Pabika