Jayapura, nirmeke.com – Keluarga Alm Klemen Tinal, wakil gubernur Provinsi Papua Periode 2018 – 2023 menyatakan sikap dan meminta kepada Joko Widodo Presiden Republik, Menteri Dalam Negeri, Gubernur Papua di Jayapura, Ketua Umum DPP Pusat Partai GOLKAR, Untuk dapat menentukan Yansen Tinal sesuai mekanisme sebagai wakil Gubernur Papua.
Hal ini di katakan tokoh masyarakat dan juga mewakili Keluarga almarhum Agus Kora pada puncak acara ibadah syukuran 40 Hari atas meninggalnya, alm Klemen Tinal yang berlangsung di, lokasi kepala suku Lapago, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis, (1/7) sore.
Dalam kesempatan itu, keluarga alm Klemen Tinal, wakil Gubernur Provinsi Papua Periode 2018 – 2023 menyatakan sikap dan meminta agar Presiden Joko Widodo, Menteri Dalam Negeri, Gubernur Papua di Jayapura, Ketua Umum DPP Pusat Partai Golkar, Ketua DPRD Provinsi Papua , Ketua Majelis Rakyat Papua, Kapolda Pangdam XVII Cenderawasih Papua.
Ia mengatakan masa jabatan alm Klemen Tinal sebagai wakil Gubernur Papua berakhir pada Tahun 2023 atau masih tersisa 3 ( tiga ) tahun namun Tuhan berkehendak lain sehingga kami mengajukan Yansen Tinal selaku ketua komisi I, DPRP provinsi Papua kepada untuk dilantik sebagai wakil gubernur provinsi Papua.
“Hal ini agar melanjutkan kekosongan jabatan Tahun 2021 – 2023. Yansen Tinal sebagai kader Partai Golkar Aktof sampai saat ini sehingga dapat melanjutkan tugas sebagai Ketua Umum DPW Partai Golkar di Provinsi Papua,” katanya.
Keluarga juga meminta, Posisi Pejabat Eselon II, III dan IV dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua yang ditempatkan oleh alm Klemen Tinal, agar tidak dapat di ubah sampai dengan masa jabatan berakhir.
“Kecuali ASN yang bersangkutan telah memasuki batas usia pensiun atau berhalangan tetap,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa alm Klemen Tinal, mengawali karirnya dimulai dari memimpin organisasi Pemuda Pancasila kabupaten Timika di era tahun 90an dan beliau sangat setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melaksanakan tugas-tugas kenegaraan berdasarkan ideologi bangsa serta amanat Undang-Undang Dasar 1945 hingga beliau mengakhiri hidupnya dalam jabatan terakhir sebagai Wakil Gubernur Papua.
“Dalam suasana duka yang sangat mendalam ini, kami menyampaikan sikap tersebut agar dapat diterima dan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesi tanpa melalui pertimbangan tertentu,” katanya.
Mewakili Partai Golkar, Koordinator Daerah Partai Golongan Karya Meepago Yance Mote menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar alm Klemen Tinal sebagai ketua partai Golkar.
“Kami Partai Golkar kehilangan Pemimpin besar Papua. Yang mempunyai semangat kemandirian dalam membangun Papua. Semangat kemandirian inilah yang di sampaikan kepada kita,” katanya.
Mote mengatakan, sepeningalan Pimpinan Partai Golongan Karya dari bumi ini. Di internal Partai menjadi Pembicaraan hangat partai di dalam partai Golkar.
“Alm Klemen Tinal telah menorehkan sejarah besar bagi bangsa Papua. Sudah sejak 31 th Tuhan mempercayakan Tinal menjadi bupati hingga masih menjabat wakil gubernur dipanggil Tuhan,” katanya.
Mote mengatakan, Tinal telah menegaskan 7 kabupaten. Ini prestasi. Ini hal besar dibuat bagi Negara.
“Sehingga sebagai kader partai golongan karya kami minta agar Negara memberikan penghargaan negarawan sejati bagi Tinal,” katanya.
Kata Mote Pemberian Gelar negarawan besar itu dilatarbelakangi oleh spirit kemandirian Tinal dalam membangun dan mengkaderkan Pemuda Papua.
“Membangun semangat Papua mandiri terukir sampai beliau pulang. Kami generasi muda akan melanjutkan karya dan pelayanan beliau.
Mote mengatakan, dalam internal partai Golkar kami tidak tinggal diam memikirkan siapa pengganti wakil Gubernur Provinsi Papua. Menggantikan posisi Klemen Tinal. Internal Partai Golkar telah memikirkan.
Sekarang sudah ada PLT Okto Doli Kurnia sebagai anggota II komisi DPR-RI untuk membantu menggantikan posisi gubernur.
“Kami Golkar, akan usung siapa figur yang tepat untuk menggantikan bapak almarhum Tinal,” katanya.
Mote mengatakan, selain dari pada agenda untuk memilih siapa pengganti Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal.
“Kami akan melakukan konsolidasi organisasi kepartaian setelah 40 hari. Setelah itu kami akan memikirkan untuk melantik 14 Pimpinan DPD II. Setelah itu internal Partai Golkar juga akan menggelar Musda luar biasa untuk memilih Ketua Partai Golkar Provinsi Papua,” katanya.
Lanjut Mote pihaknya sudah berkoordinasi dengan bapak gubernur terkait dengan siapa figur pengganti Klemen Tinal.
“Kami berdoa agar semua proses bisa terlaksana dengan baik. Kami eksis Garda terdepan partai solid mendorong kesejahteraan,” katanya.
Lanjut Mote bahwa pihaknya juga akan melanjutkan aspirasi yang telah disampaikan oleh eh ketua kepala suku Lapago di Jayapura.
“Aspirasinya adalah terkait dengan penunjukan wakil gubernur sesuai dengan usulan keluarga yaitu Yansen Fernando Tinal adik kandung dari alm Klemen Tinal,” katanya.
Mote mengatakan, menyambung dari usulan dari Kepala Suku Lapago di Jayapura agar yang layak menjabat kursi nomor dua di Provinsi Papua adalah adik kandung dari alm Klemen Tinal yakni Fernando Tinal itu sudah sah.
“Kalau orang lain mengatakan bahwa arus usulan dari Koalisi Partai itu bukan zamannya sekarang. Sebab koalisi partai itu sudah selesai dan sudah dibayar. Nah sekarang wewenang ada di keluarga Untuk menentukan siapa yang layak menggantikan posisi Almarhum Klemen Tinal,” katanya.
Mote mengatakan, apapun yang kepala suku sudah mengusulkan ini adalah murni aspirasi dari akar rumput tinggal kami di Golkar akan Menindaklanjuti aspirasi dari kepala suku wilayah adat Lapago dan Meepago.
“Karena kepala suku inilah kemudian Lukmen Bisa mendapatkan suara kenapa dan didukung oleh kepala suku dari wilayah adat panggung jadi Jumlah semua ada 16 kabupaten yang mendukung Fernando Tinal layak menjabat menggantikan posisinya,” katanya.
Di tempat yang sama, mewakili Keluarga Besar Tinal Hosea Murib menyampaikan banyak terima kasih kepada hamba Tuhan, tamu undangan yang sudah hadir di tempat ini.
“Karena Rahmat Tuhan kami bisa berkumpul dalam honai beribadah bersama umat Tuhan. Saya menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar,” katanya.
Murib mengatakan, keluarga besar Tinal meras kehilangan sosok kepemimpinan Papua. Pemimpin yang mampu merangkul semua orang.
“Kami kehilangan sosok pemimpin Papua. Klemens Tinal satu orang. Tapi besok akan bangkit 1000 Klemen Tinal. Terima kasih untuk semua orang yang datang,” katanya.
Hosea mengatakan, sosok Tinal adalah Kader gereja. Selain itu juga, ia sosok anak didik gereja Kingmi dan GKII Tuhan telah pakainya untuk memimpin Papua.
“Tuhan pakai Wakil Gubernur Tinal untuk umat di Papua. Bukan keluarga Tinal, Murib, Labene.
Murib mengatakan, beliau orang Papua. Kami keluarga kehilangan pemimpin Papua. Hari ini genap 40 hari. Sehingga kami keluarga mengundang bapak ibu tamu undangan untuk ibadah dalam keluarga.
“Di tempat ibadah perayaan Ibadah Syukur ini juga bapak Klemen Tinal. Biasa datang melakukan kegiatan kegiatan. Sehingga hari ini sebagai keluarga datang untuk kami pilih tempat ini untuk menggelar ibadah empat puluh hari,” katanya.
Murib atas nama gubernur berterima kasih sebab ibadah syukuran 40 malam ini bisa terselenggara.
Sementara itu, usai penyerahan aspirasi ke Pemerintah dan Partai Golkar Kepala Suku besar Lapago Yunis Pertrus Labene mengatakan, Sebagai Kepala Suku Lapago Provinsi Papua meminta agar tidak usah bertele-tele dalam proses pemilihan Wakil Gubernur pengganti almarhum Klemen Tinal.
“Kami keluarga sejak awal sudah menyatakan bahwa figur yang tepat dan layak menggantikan Almarhum Klemen Tinal adalah adik kandungnya sendiri Fernando Tinal,” katanya.
Labene mengatakan, bahwa pihak Partai Golkar Harus satu suara untuk mendukung Fernando Tinal.
“Sebab beliau adalah salah satu figur yang tepat Berdasarkan masyarakat dari wilayah adat Lapago dan Meepago,” katanya.
Lukas dan kelemahan Tinal bisa menjabat sebagai gubernur dan wakil Gubernur selama dua periode karena kami masyarakat adat yang memberikan suara.
“Sehingga untuk menghargai hak kami, sebagai orang adat kami mengusulkan Fernando Tinal sebagai wakil gubernur Provinsi Papua selama periode berjalan,” katanya. (*)
Reporter: Iman
Editor: Aguz Pabika