Jayapura, nirmeke.com – Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Cendrawasih, Solidaritas Posko Peduli kemanusiaan untuk pengungsi rakyat sipil Nduga dan Intan Jaya kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan ke para pengungsi di Nabire.
Kiri Keroman, koordinator Posko Peduli kemanusiaan mengatakan sejak dibuka pada 15 Maret 2021 BEM dan MPM dari sembilan Fakultas di Uncen dan aktivis melakukan penggalangan dana, pengumpulan Bama dan pakaian layak pakai untuk para pengungsi.
“Kami bekerja maksimal dua bulan lebih, metode pengumpulan seperti Bama, Pakaian layak pakai, buku tulis, seragam sekolah melalui himbauan di poster, media sosial kepada seluruh masyarakat di kota Jayapura,” kata ketua BEM Fakultas Fisip Uncen ini.
Kemudian, kata Kiri, seluruh mahasiswa Uncen juga melakukan penggalangan Dana di setiap lampu merah, mata jalan Waena – Abepura dan sekitarnya.
“Yang menjadi landasan mahasiswa membuka Posko adalah lebih ingin meninggikan nilai kemanusiaan bagi rakyat yang mengungsi di kedua daerah yaitu Nduga dan Intan Jaya. Mereka mempunya hak hidup, beraktivitas selayaknya rakyat lain di bumi ini,” kata Keroman.
Kristian Kobak selaku sekretaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh mahasiswa serta rakyat Papua di mana saja yang telah menyumbangkan donasi dalam bentuk Dana, Bama dan Pakaian layak pakai untuk pengungsi Nduga dan Intan Jaya, kiranya Tuhan dan alam Bangsa Papua memberkati,” ucapnya.
“Hari Selasa, 03 Juni 2021, perwakilan mahasiswa Uncen 10 orang sudah mengantar Bama untuk pengungsi Intan Jaya di kabupaten Nabire karena sesuai data yang kami peroleh bahwa ada pengungsi Intan Jaya sementara bertempat di Nabire,” katanya.
Lanjutnya, Mahasiswa Uncen juga sudah mengantar dan memberikan bantuannya kepada pengungsi Nduga yang ada di camp pengungsian di Kimbim kabupaten Jayawijaya.
“Kami diterima langsung oleh tim relawan pengungsi Raga Kogeya dan beberapa tim di sana,” katanya.
Raga kogeya selaku ketua tim relawan menemani kami menuju titik camp. Pengungsian di Kimbim Wamena, lalu di serahkan kepada Pengungsi Ndugama. (*)
Reporter: Teba Hisage
Editor: Aguz Pabika