Berbicara soal pendidikan di Papua dan lebih khusus di Lembah Baliem kabupaten Jayawijaya baru dimulai pada tahun 1960-an pada tahun ini, beberapa kabupaten di wilayah pesisir dan pantai Papua sudah puluhan tahun sebelumnya telah mengenyam pendidikan. Para pendidik itu kemudian dibawa misionaris ke Balim untuk membangun daerah yang pada waktu itu masih terisolir. Di era itu pula, hampir semua fasilitas dan aktivitas pemerintahan termasuk pendidikan dijalankan oleh pemerintahan.
Kata Elpius Hugi, selaku ketua umum BP Ikatan Alumni SMP YPPK Santo Thomas Wamena kepada media. Kamis, (27/5/2021), dalam sambutannya.
Dia menjelaskan pemerintah merasa amat penting untuk menyiapkan pendidikan jenjang menengah lanjutan pertama setelah menamatkan para siswa di jenjang sekolah dasar untuk memenuhi kebutuhan itulah maka Sekolah Menengah Pertama (SMP) YPPK Santo Thomas Wamena didirikan secara resmi pada 27 Mei 1971 dengan kepala sekolah pertama bapak FX Sumarno.
“Pada tahun 2018 sampai saat ini sekolah dipimpin oleh ibu Theresia Ernita Madaun, SMP YPPK Santo Thomas Wamena atau sering disebut SMP Misi ini dapat juga dikatakan sebagai sekolah menengah pertama dan tertua di kabupaten Jayawijaya waktu itu yang kini telah memekarkan menjadi sekitar 10 kabupaten (Pegunungan Bintang, Yahukimo, Puncak Jaya, Nduga, Yalimo, Tolikara, Puncak, Lanny Jaya dan Mamberamo Tengah),” katanya.
“Setelah merefleksikan perjalanan panjang SMP YPPK Santo Thomas Wamena dari tahun 1971 sampai 2001 maka pada tahun ini SMP Misi genap 50 tahun. Panitia peringatan 50 tahun (pesta emas), mengadakan kegiatan di tingkat di sekolah yang rencana rencananya tercover dalam tiga kegiatan satu pembuatan pagar sekolah, kedua, pembuatan buku profil dan ketiga perayaan misa syukur pada tanggal 27 Mei 2021 mendatang,” katanya.
Lanjutnya, dengan moment pesta yubelium ini sekiranya juga akan menjadi wadah untuk saling mengisi kekurangan para alumni secara sukarela bisa membantu pihak sekolah baik secara materil maupun dalam bentuk lainnya misalnya membuka jaringan dan tentu akan mengikat semua alumnus lulusan SMP Misi sejak lulusan angkatan pertama 1974 hingga yang terbaru 2020 berjumlah 49 angkatan.
Pastor John Bunai, Pr yang juga alumni SMP YPPK Santo Thomas Wamena dalam khotbahnya berpesan kepada generasi muda Katolik dan Papua untuk terus menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan agar apa yang menjadi cita-cita dapat tercapai karena tanpa cita-cita dan restu dari Tuhan kita hanyalah butiran debu dan tanah sehingga kita harus saling mengasihi satu sama lain sebagai ciptaan Tuhan.
“Saya juga berharap adik-adik untuk menjaga diri dengan situasi yang sedang terjadi di tanah Papua, jangan terjerumus ke hal-hal negatif miras, narkoba, seks bebas dan lainnya yang dapat merusak masa depan anda, jadilah pemimpin yang membawa berkat untuk semua orang,” pesannya.
Vinsensius Lokobal ketua panitia yubelium 50 tahun menambahkan yubelium merupakan refleksi/permenungan yang bertitik tolak dari sejarah masa pendidikan lalu yang dibanggakan saat ini. Permenungan tersebut diharapkan menumbuhkan semangat baru untuk membangun pendidikan dalam roh kesatuan.
“Tema kegiatan kami Kokoh di atas iman yang berakar dalam pendidikan, melangkah keluar menjadi terang dunia” dan kegiatan ini hasil dari refleksi perjalanan panjang SMP YPPK Santo Thomas Wamena dari tahun 1971 sampai 2021 maka pada tahun ini, SMP tersebut genap 50 tahun sejak berdirinya,” kata Vinsen.
Reporter: Agus Pabika
Editor : –