Jayapura, nirmeke.com – Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ) desak Bupati kabupaten Jayawijaya Jhon Richard Banua untuk segera buktikan pernyataannya terkait 99 persen proyek di Jayawijaya dikerjakan oleh pengusaha asli Papua.
Hal tersebut ditegaskan Albert Kalolik ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ) kota studi Jayapura beberapa waktu lalu. Selasa, (6/4/2021), di asrama nayak II Tanah hitam Abepura.
Realita lapangan sangat minim, dimana Bupati mengatakan 99 persen proyek di kerjakan oleh anak asli daerah namun tidak bisa dibuktikan dengan data.
“Sehingga disini mahasiswa katakan bahwa bupati melakukan pembohongan publik di media massa, bila benar semua proyek ditangani oleh putra daerah segera lampirkan data-data nama pemegang proyek,” katanya.
Mahasiswa juga mendesak bupati Banua untuk mempertanggung jawabkan stagmennya di atas, sama saja pemerintah beropini di media massa untuk menggalang simpati masyarakat di Wamena.
Hengky Hilapok pengurus HMPJ di bidang pendidikan dan penalaran menambahkan pernyataan bupati bertolak belakang dengan pembangunan yang terjadi di kabupaten Jayawijaya tidak ada perubahan yang signifikan dilakukan oleh bupati.
“Jalan dalam kota saja rusak parah dari tahun ke tahun tidak ada perbaikan, lampu jalan rusak banyak, sampah tertumpuk banyak di pasar-pasar, tidak ada pembangunan pasar yang layak untuk mama-mama baik di pasar baru Jibama, pasar Missi Wouma, ini tandanya tidak ada proyek yang jalan di sana” katanya.
Lanjutnya, anak asli Wamena tidak semua punya PT atau CV di bagian kontraktor dan adapun itu bisa dihitung dengan jari sehingga pernyataan 99 persen ini pengusaha dari daerah mana? Putra daerah atau dari luar Papua.
“Pernyataan bupati harus bisa dibuktikan dengan data nama-nama siapa yang pegang proyek, benar putra daerah atau mereka yang mengatasnamakan putra daerah,” tegasnya.
Sebelumnya tanggal 31 Maret 2021 kontraktor anak asli Wamena bertemu dengan kepala dinas Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Wamena melihat langsung data nama-nama penerima proyek yang katanya di kerjakan oleh 99 persen anak asli sesuai stegmen bupati Jayawijaya di media beberapa waktu lalu namun nyatanya hingga saat ini data tersebut belum ada di ULP. (*)
Editor : Aguz Pabika