Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Salibkan Lukas Enembe
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Editorial > Salibkan Lukas Enembe
Editorial

Salibkan Lukas Enembe

admin
Last updated: March 5, 2023 16:04
By
admin
Byadmin
Follow:
4 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

* Oleh Victor Yeimo

Iklan Nirmeke
Ad image

19 Agustus 2019, seluruh elemen rakyat Papua tolak Indonesia dan menuntut kemerdekaan di depan kantor Gubernur, Dok II, Jayapura, West Papua. Orang Papua di semua daerah bergerak keluar menolak ujaran rasis dan menuntut kemerdekaan. Hanya segelintir oportunis yang diundang BIN ke Istana Jakarta guna merekayasa tuntutan perlawanan rakyat Papua.

Secara lugas, jujur, dan tegas, Lukas Enembe sampaikan aspirasi rakyat ke Istana maupun publik bahwa Otsus dihentikan dan rakyat Papua tuntut kemerdekaan. Sikap Jakarta terbagi; Keinginan Jokowi bertemu “tokoh ULMWP dan KNPB” dikandaskan oleh kelompok ultranasionalis yang berkehendak selesaikan konflik Papua dengan kekerasan hukum dan keamanan. Semua tokoh ULMWP dan KNPB ditangkap dan dikejar.

Operasi tumpas ini juga ikut mengancam nyawa Lukas Enembe; yang diteror, intimidasi hingga dilumpuhkan (sakit). Seorang pejabat negara, perpanjangan tangan Jakarta di bawah wewenang Otsus mati suri dan pasrah. Bahkan urusan sakit saja harus menyebrangi perbatasan diam-diam mencari jaminan kesehatan di Vanimo, PNG. Inilah bukti dari nyawa seorang Lukas Enembe yang sementara terancam.

Baca Juga:  Kekerasan Seksual Jadi Jenis yang Paling Banyak Dialami Korban Sepanjang 2022

Setiap hari nyawa orang Papua melayang di rumah-rumah sakit. Fenomena terbaru bisa kita lihat setiap hari setiap jam, dalam dua tahun terakhir, bunyi sinere mobil Jenaza orang Papua. Di Indonesia banyak mati karena Covid-19, tetapi di West Papua banyak mati karena sakit biasa. Pemusnahan diam-diam hingga tembak mati dianggap biasa-biasa saja. Indonesia tidak peduli desakan PBB, PIF, MSG, ACP, dll. Baginya, habisi orang Papua dan kuasai tanah airnya. hanya itu.

Jadi, seorang Lukas Enembe saja terancam dalam NKRI, bagaimana dengan rakyat biasa? Saya kira kisah Yesus disalibkan dengan alasan politik kekuasan Romawi yang terancam, juga dihadapi oleh seorang Lukas Enembe yang adalah orang NKRI. Lukas yang adalah presiden Otsus Papua seperti Yesus dianggap raja orang Yahudi yang mengancam kekuasaan.

Baca Juga:  Tujuan Pemekaran Provinsi di Tanah Papua

Yesus bicara pembebasan manusia tanpa embel-embel kekuasaan politik, begitu juga Lukas bicara sampaikan apa yang rakyat Papua mau. Lukas bukan orang Papua Merdeka. Lukas hanya jujur bicara apa yang rakyat Papua mau, sebab suara rakyat adalah suara Tuhan. Jadi haruskah Jakarta salibkan Lukas Enembe hanya karena bicara jujur atau pergi mencari keselamatan nyawa di PNG?

Saya kira urusan Papua Merdeka adalah urusan rakyat pejuang dan Jakarta, bukan Lukas Enembe. Konflik politik West Papua versus Jakarta yang berdarah-darah harus diselesaikan dengan damai. Rakyat Papua dari semua elemen terus bergabung dalam Petisi Rakyat Papua (PRP) yang kini didukung 109 organisasi sipil. PRP telah menyatakan sikapnya untuk mengawal aspirasi politik rakyat menolak Otsus dan menuntut hak penentuan nasib sendiri. Maka, hanya setan-setan yang akan kompromi dengan iblis untuk lanjutkan Otsus di West Papua.

Dan rakyat pejuang, siapkan barisan perlawanan damai!

*Jubir internasional KNPB

You Might Also Like

LEBIH BAIK MRP DI BUBARKAN

Bangsa Ini Bangsat

Terkuak Kasus penembakan Bukit Arfai Papua 1965

Populasi Suku Hugula (Wamena) Sudah Mulai Merosot?

Disertasi Riedno Graal Taliawo, Gerakan Perlawanan Tanpa Kekerasan Dengan Studi Kasus Gerakan KNPB

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Mahasiswa: Bupati Jangan Politisir Isu Otsus, Penolakan Otsus Murni Aspirasi Masyarakat
Next Article Nickson Stevi Yikwa, Salah Satu Putra Papua Menyelesaikan Sekolah Pilot di Selandia Baru
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Mahasiswa Lanny Jaya di Makassar Tolak Pembangunan Pos Militer di Distrik Melagineri
Tanah Papua
2 days ago
Bupati Yahukimo Hadiri Pelantikan 35 Anggota DPRK Periode 2025–2030
Tanah Papua
2 days ago
Mahasiswa Papua di Sumatera Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Wamena
Tanah Papua
2 days ago
Kekurangan Guru dan Dampak Banjir Hambat Pendidikan di Jayawijaya
Pendidikan
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
EditorialTanah Papua

Tujuan Pemekaran Provinsi di Tanah Papua

2 years ago
Editorial

Menantikan Uskup Agung Merauke Yang Baru

12 months ago
Editorial

Prinsip Dasar Utama Tanah Bagi Orang Hubula

2 years ago
Catatan Aktivis PapuaEditorial

Sejarah Hari HAM Dan Realitas Indonesia

1 year ago
Editorial

Kalau Otsus dan Pemekaran Dilanjutkan di West Papua

3 years ago
EditorialSeni & Budaya

Mengapa Begitu Banyak Musisi Besar Adalah Orang Kulit Hitam?

11 months ago
Catatan Aktivis PapuaEditorial

Orang Papua Terjebak Dalam Skenario Kolonial Dan Kapitalis Untuk Kepentingan Investasi

12 months ago
Catatan Aktivis PapuaEditorial

Sulitnya Membasmi TPNPB – OPM

2 years ago
Editorial

Memadukan Keasimetrisan Aceh dan Papua

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?