Jayapura, nirmeke.com – Para Pengungsi banjir bandang Sentani yang masih bertahan di tenda pengungsian di kunjungi dari kelompok kemanusiaan dari kawan-kawan RHP. Dua tahun pengungsi banjir bandang Sentani hingga saat ini masih bertahan di tenda pengungsian menjadi perhatian komunitas guna membantu pengungsi.
Hal tersebut dikatakan Grace Boikaway selaku koordinator mewakili teman-temannya saat memberikan bantuan kepada para pengungsi. Senin, (22/3/2021).
“Sebelumnya kami berfikir pengungsi sudah tidak ada tapi setelah di cek dan dengar kalau ada informasi pengungsi masih tetap ada, dan di perkumpulan kami kumpulkan barang-barang keperluan anak-anak secara suka rela, baik buku tulis, buku menggambar, bolpoin, klir warna, dan yang lain untuk diberikan kepada mereka,” katanya.
Dia mengatakan, walau jumlahnya sedikit namun dapat membantu kebutuhan dari anak-anak di pengungsian kampung Toladan Sentani.
“Kiranya sedikit yang kami bawa ini dapat membantu kekurangan dari adik-adik yang sedang sekolah, karena mereka ini ada yang ke sekolah menggunakan seragam dengan lambang sekolah lain, ada yang pake sendal, masih banyak kekurangan-kekurangan mereka,” jelasnya.
Selain itu kata Grace selaku koordinator, ia berharap juga pemerintah dapat melihat kekurangan pengungsi ini.
“Anak-anak ini sebagai generasi sehingga mereka ini perlu di bekali dengan baik, dengan situasi pendidikan saat ini merek banyak alami kendala, apalagi sekolah semua online dan kondisi orang tua mereka sebagaian besar petani,” kata Boikaway.
Selain itu pengungsi ini tidak dapat kembali ke Lokasi lama mereka karena rumah tempat tinggal mereka rusak parah.
“Saya juga dengar keluahan mereka soal tanah yang di rekomendasikan ini belum terbayar, saya bilang kita berdoa biar Tuhan buka jalan, karena semua itu Tuhan punya tanggung jawab, mulai dari penyelesaian tanah hingga pembagunan rumah layak huni,” tutur Boikaway.
Sementara itu di tempat yang sama Yance Wenda, Sekertaris pengungsi Banjir Bandang Sentani Toladan, menyampaikan terima kasih atas kunjungan kelompok kemanusiaan dari KKR (kawan-kawan RHP).
“Kami sangat berterima kasih atas kunjung Yan di lakukan, anak-anak di Lokasi ini memang mereka alami kendala seragam, buku dan kebutuhan alat tulis lainnya,” Yance.
Yance juga menjelaskan bahwa masih banyak kendala yang ia hadapi sejak ada di pengungsian.
“Kami di lokasi ini ada 22 KK (kepala keluarga), dan ada anak PPA, paud, SD, SMP dan SMA, dimana sejak banjir bandang itu dinas terkait memang datang ambil minta data dan saya data semua sepatu dan nomor mereka namun sampai saat ini tidak kunjung datang,” katanya.(*)
Reporter :
Editor : Aguz Pabika