Wamena, nirmeke.com – Komunitas Mountain Film Maker dan Photography (FMP) Wamena rayakan hari ulang tahun (HUT) yang kedua di Taman Hotel WIO Wesaput Wamena Pada Minggu, (28/02/21).
Nato Lokobal selaku ketua Komunitas, mengatakan komunitas Mountain FMP ini walaupun tidak punya legalitas tetapi kekompakan kita sangat luar biasa, karena kekompakan komunitas juga bisa menyelenggarakan HUT dibandingkan wadah lain yang memiliki legalitas.
“Saya sangat bangga kepada komunitas kita, meski tidak memiliki legalitas hukum bisa kompak dan buat Hut kimunitas,” katanya.
Lanjut Nato, dari anggota komunitas juga pernah ikut terlibat di ivent lomba festival-festival film Papua di Jayapura.
“Kita dapat juara 10 besar itu festival film kedua, di Merauke kita buat 5 film dapat juara sepuluh besar, di Sorong kita buat 3 film dapat juara satu dan satu film adalah pilihan tim juri terbaik sehingga film itu kita ikut di lombakan di Festival Freedom Film di Singapura, di Singapura kita masuk sepuluh besar juga. Itu kami dari anak-anak komunitas sendiri yang buat film, dan filmnya dalam bentuk dokumenter,” katanya.
Dia menambahkan, Tahun kemarin komunitas FMP sempat buat kegiatan juga di RRI Wamena yaitu festival seni pemuda Jayawijaya yang pertama sehingga komunitas programkan untuk setiap tahun kegiatan itu di gelar.
“Tahun ini ada festival Film Papua ke-IV dipusatkan di Wamena dan kami ditunjuk sebagai panitia, Jadi untuk kedepan kita lebih fokus ke pelatihan-pelatihan film, video dan foto akan lebih tingkatkan lagi,” katanya.
Nato berharap, buat teman-teman komunitas Mountain tetap jaga kekompakan, kebersamaan karena kita itu identik sekali dengan kekompakan. komunitas tidak punya apa-apa tetapi karena kekompakan selalu berhasil.
“Saya mengajak kepada anak-anak mudah yang sudah punya kreativitas tetapi belum bergabung mari kita bergabung bersama komunitas katanya”.
Peres Wetapo anggota Komunitas mengatakan, dirinya setelah bergabung di komunitas FMP banyak pengalaman dan pengetahuan yang ia dapatkan disini sehingga mengucapkan terima kasih kepada senioritas, dan bersama pengurus komunitas yang selalu membimbingnya.
“Banyak hal yang kami belajar disini, baik foto maupun video sehingga kedepan ilmu ini bisa kami datangkan pemasukan buat kami,” katanya.
Selain itu, James Sony Wamu mengatakan, selama di komunitas banyak mendapat pendampingan dalam keadaan apapun (keterbatasan) tetapi selalu tetap membimbing anggota sehingga lahir rasa bangga ketika bergabung di komunitas FMP.
Lanjut Wamu, karena adanya komunitas kami bisa saling mengenal dan dikenal oleh banyak orang di Wamena maupun di media sosial.
Bahrul Asso selaku anggota komunitas menambahkan, sebelum bergabung tidak paham soal dunia foto dan video namun komunitas sudah banyak membantunya membuka wawasan yang fokus pada skill yang dimilikinya. (*)
Reporter : Teba Hisage
Editor : Aguz Pabika