Jayapura, nirmeke.com – Memulai bisnis memproduksi sabun mandi dari hasil karya sendiri dengan mengunakan bahan lokal, Leberina Shoap And Mask mengajak anak muda Papua berkarya kreatif dengan potensi alam yang ada.
Selaku pemilik Leberina Shoap and Mask Monalisa Abuere, mengatakan ia memulai berjualan produknya secara online, hasil produksi sabun itu makin laris dan sudah mulai dikirim ke luar daerah sesuai pesanan pelangan terutama ke timika, Merauke dan Makasar.
“Ada sabun dari bahan kunyit, buah merah, daun kaskado, dan lainnya dan yang pesan di Timika rata-rata sabun buah merah, kelor sama kopi untuk di Jayapura,” katanya di Cafe Sun Shine, Waena, Senin, (8/2/2021).
Ia mengatakan usaha yang ia mulai bangun dari September 2020 itu hanya berfokus pada bahan-bahan lokal.
“Jadi saya tetap fokus mengangkat produk tanaman lokal, seperti buah merah dia lebih terkenal dimana memiliki vitamin e tinggi untuk kesehatan kulit, antiosidan betakaroten, afakripto, untuk mencegah kanker bahkan bermanfaat untuk kesehatan rambut juga,” kata mahasiswa semester akhir Mercubuana Jogja itu.
Ia mengatakan usahanya itu sebenarnya untuk menambah uang jajan, namun ia melihat progresnya bagus sehingga terus ia kembangkan hingga saat ini dengan bahan-bahan lokal.
” Sepertinya di Papua belum ada sabun seperti ini, saya awalnya sempat lihat tapi sekarang sudah tidak ada karena pemasarannya tidak bagus maka saya ingin kembangkan ini, untuk sementara karena masih produk rumahan maka penghasilannya sementara berkisar hanya sejuta,” katanya.
Dikatakan bagi anak muda Papua harus paham bahwa sebenarnya sumber daya itu sudah ada seperti buah merah, atau daun alami lainnya banyak tumbuh di Papua untuk mengobati, kaskado, panu, kurap dan lainnya.
“Kami lihat potensi alam banyak tapi kita tidak tau bagaimana mengelolanya dan bagaimana kita mau tau kalau kita tidak membaca, dan mencari ide dengan referensi yang ada, maka harus kita belajar,” katanya.
Ia mengatakan karena sabun yang ia produksi merupakan produk ramah lingkungan maka kedepan bisa produksi lebih besar lagi untuk di pasarkan secara luas.
“Bisa produksi dalam jumlah besar dan juga bisa jadi produk ungulan dari Papua, jangan kita dari Jawa datang bawa bronis dan lainnya sementara kita dari Papua akan menampilkan produk ungulan jelang PON, sekarang jangan kita bicara politik saja tapi ada banyak peluang usaha dengan potensi alam di Papua, mari kita manfaatkan, sebelum orang lain yang memanfaatkan itu,” katanya. (*)
Editor: Aguz Pabika