Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Reading: Mahasiswa Lapago Dari 10 Kabupaten Tolak Pemekaran Dan Minta Referendum di Papua Barat
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Mahasiswa Lapago Dari 10 Kabupaten Tolak Pemekaran Dan Minta Referendum di Papua Barat

Mahasiswa Lapago Dari 10 Kabupaten Tolak Pemekaran Dan Minta Referendum di Papua Barat

admin
Last updated: February 9, 2021 14:35
By
admin
Byadmin
Follow:
4 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Ratusan Mahasiswa dari 10 kabupaten di wilayah adat Lapago secara tegas meminta intelektual Lapago John Wempi Wetipo, Beriur Wenda dan Jhon Tabo, stop mengatasnamakan masyarakat Lapago untuk meminta Pemekaran Papua Timur.

Iklan Nirmeke
Ad image

Mahasiswa Lapago menilai peryataan tiga tokoh ini dinilai sepihak dan penuh kepentingan Politik Jakarta tanpa memihak kepada masyarakat asli Papua di akar rumput.

Perwakilan Mahasiswa Nduga ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Nduga kota studi Jayapura, Warnus Tabuni mengatakan pemekaran bertujuan menguasai Sumber Daya Alam (SDA) di Papua.

“Mereka (Pemerintah Pusat) berusaha untuk menguasai sumber daya alam dan mereka akan berusaha sekuat tenaga dengan cara apapun, Maka mereka memanfaatkan Beriur Kogoya, Jhon Tabo dan Wempi Wetipo untuk hadirkan Provinsi sementara mereka tidak menyadari dimanfaatkan hanya untuk kepentingan sumber daya alam Papua, ” Katanya.

Lanjutnya, masyarakat Papua tidak membutuhkan pemekaran di tanah Papua, yang rakyat Papua butuhkan adalah kebebasan. Pemekaran hanya membunuh dan memisahkan sesama orang Papua dengan sekat-sekat pemekan sehingga mahasiswa Nduga secara tegas menolak pemekaran tersebut.

Mawakili mahasiswa Lanny Jaya Yuni Weya mengatakan Papua bukan lahan bisnis.

“Kami ini bukan lahan bisnis Indonesia, maka oknum-oknum jangan manfaatkan kami masyarakat Papua dengan Kepentingan kalian,” ujarnya.

Sementara itu, mewakili mahasiswa Kabupaten Jayawijaya Elison Uaga mengatakan tidak setuju adanya pemekaran karena orang asli Papua khususnya di Lapago jumlahnya tidak seberapa sehingga pemekaran provinsi baru ini untuk siapa dan siapa yang kerja, Jika alasan untuk pembangunan dan infrastruktur pemekaran jika tidak ada manusia Papua itu bangun untuk siap?

“Oknum oknum yang mengatasnamakan Papua kalian stop, kami orang Papua sudah terlalu banyak yang mati jangan bawah masalah baru lagi,” katanya.

Aksi yang melibatkan pengurus dan mahasiswa dari 10 Kabupaten di wilayah Lapago yaitu Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Puncak Jaya, Puncak Papua, Tolikara, Yalimo, Yahukimo, Mamberamo Tenga, Nduga, Pegunungan Bintang.

Aksi damai di Asrama Lanny Jaya itu berlangsung aman dengan Mahasiswa membawa sejumlah baliho bertuliskan, “Tolak daerah Otonomi baru,” “Tolak DOB Referendum Yes,” dan, Tolak Otsus dan lainya dimana usai orasi setiap perwakilan melakukan tanda tangan selanjutnya peryataan sikap di serahkan ke anggota DPRP Papua yang di terima Nioluen Kotoki. (*)

 

Iklan Nirmeke
Ad image

Editor : Aguz Pabika

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Monalisa Abuere, Perempuan Kreatif Papua Produksi Sabun Mandi Dari Bahan Lokal
Next Article RHP: Dewan Pers Harus Pertegas Media Abal Abal di Papua 
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Sekolah Adat Siap Kolaborasi dengan Program Sekolah Rakyat Presiden Prabowo
Pendidikan Tanah Papua
2 days ago
Resmi Dikukuhkan, Bupati Yahukimo Dorong PKK dan Posyandu Perkuat Layanan Masyarakat
Kesehatan Tanah Papua
2 days ago
Yafet Saram Hormati Keputusan Partai Soal Ketua DPRK Yahukimo
Tanah Papua
2 days ago
Manuver Politik Ganda Wali Kota Jayapura dalam Pusaran PSU Gubernur Papua
Artikel
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?