Wamena, nirmeke.com – Dalam rangka kegiatan Kongres Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGBP) dan HUT PGBP yang ke 45 yang berlangsung di halaman gedung Aula Cowley Melzer pirime kabupaten Lanny Jaya, yang di hadiri 19 wilayah pelayan, bupati Lanny Jaya, Kapolres Lanny Jaya, ketua DPR Papua, ketua PUPR provinsi Papua, Majelis rakyat Papua (MRP), Serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutanya Plt. Setda provinsi Papua Doren Wakerkwa, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran gubernur provinsi Papua, Lukas Enembe dalam kongres PGBP dan Hut PGBP.
“Gubernur menyampaikan permohonan maaf dan ia juga menyampaikan selamat kepada warga Baptis yang selalu mendoakannya sehingga dirinya sehat selalu dan bisa bekerja saat ini, untuk itu dengan rasa hormatnya ia menyampaikan terima kasih,” kata Doren, dalam sambutanya, Selasa (15/12/2020).
Lanjutnya, gereja menjalankan amanat agung di bumi dan juga gereja merupakan mitra pemerintah dalam membentuk mental dan spiritual.
“Di setiap hari Minggu dan ibadah-ibadah kira selalu mendengar suara Tuhan melalui hamba-hambanya sebagai penolong dan penuntun kehidupan setiap orang percaya. Firman Allah menjadi sentral kontrol, motivasi, dan inspirasi dalam kehidupan beragama,” katanya.
Kata Doren, saat ini aklak dan moral menjadi satu tolak ukur dalam satu pembagunan.
“Melalui kongres PGBP saya mengajak segenap umat Baptis di tanah Papua, untuk berkarya menjadi gereja yang bangkit mandiri, sejahtera dan berkeadilan sesuai dengan tema kongres Jadilah kehendak-Mu (Matius 6:10b),” katanya.
Doren juga mengatakan, jemaat tahu bahwa gereja Baptis di tanah Papua telah banyak berkarya di berbagai bidang.
“Ada yang di bidang seni budaya dan olahraga, pendidikan, pemerintahan serta bidang lainnya serta berprestasi bagi bangsa dan negara ini yang kita cintai, dan lebih khusus mengangkat harkat martabat orang Baptis di tanah Papua ini,” katanya.
Doren juga mengatakan, Kongres ini di jadikan sebagai pusat pelayanan persekutuan gereja Baptis yang ada di seluru tanah Papua bahkan Indonesia.
“Persekutuan gereja-gereja baptis Papua harus ada di garda terdepan untuk memainkan peranannya untuk merubah sehingga generasi yang ada di mengangkang bagi Kristus Yesus,” tuturnya.
Doren menegaskan, gubernur dan wakil gubernur provinsi Papua juga menyabut dan mengapresiasi PGBP atas terselenggaranya kongres ke – 8 ini.
“Saya berharap Kongres ini menghasilkan rumusan dan dapat mendapatkan rekomendasi-rekomendasi dan berbagai kebijakan strategi untuk menunjang pelayanan secara khusus dan secara umum bagi bangsa dan negara ini, guna meningkatkan pelayanan PGBP di tanah Papua,” kata Wakerkwa.
Doren juga mengatakan, apa yang membuat penginjilan itu tidak bisa masuk ke sinodal, hal ini tidak boleh terjadi pada kepengurusan berikut.
“Apa sebabnya persembahan sedikit tidak bisa masuk ke sinode, sistem yang kita pakai saat ini itu sistem konvensional, yang tua-tua harus bahas itu, kalau kita sistem konvensional maka jemaat dia klaim diri dengan perpuluhan, penginjilan, persembahan karena dia otonom, jika di rubah ke dalam sistem sinode maka program itu jelas dari bawa ke atas dan dari atas ke bawah ini yang harus di pikirkan,” jelas Wakerkwa.
Hal ini perlu di rubah sistemnya agar setiap uang yang di berikan baik, penginjilan serta uang sumbangan dari intelektual itu bisa sampai pada sinode.
“Kongres sekarang ini polanya itu Hariadi rubah, sistem apa yang harus di gunakan, karena selama ini kita pake sistem konvensional karena otonom dan untuk itu kita harus pakai sistem sinodal maka semua kebijakan dan arahan itu dari sinode ke bawa dengan begitu semua akan berjalan dengan terbuka dan lancar serta transparan,” tuturnya.
Bupati Lanny Jaya, Befa Yigalom dalam sambutanya mengatakan, jemaat Baptis Papua semua harus bangkit.
“Jika setiap gereja dan jemaat Baptis kita mendukung pelayan ini maka PAD daerah akan kalah, namun sayang banyak juga godaan dari iblis sehingga tidak perpuluhan itu tidak ada untuk sinode,” katanya.
Lanjutnya, Pemilihan harus di lakukan dengan baik dan benar dan dengan secepat mungkin kalau jemaat katakan bangkit.
“Pilih ketua yang baru itu orang yang aktif, orang yang tidak duduk diam di satu tempat, seperti anak-anak muda yang jiwa melayani itu kan menyala-nyala,” kata Befa.
Ia berharap gereja kembangkan sumber daya manusia demi selamatkan manusia Papua.
“Kalau mau SDM berkembang maka gereja ambil alih, hari ini kita butuh sinode yang tegas, cerdas dan kejar sana kejar sini. Ketemu intelektual, khotbah, saya butuh ketua sinode yang pengemis,” jelasnya.
Pesan bupati Lanny Jaya kepada jemaat untuk perkuat pelayanan.
“Perkuat untuk kesatuan gereja, pegawai negeri harus memberi jangan seperti yang sudah terjadi, dari sinode ke sinode tidak pernah memberi, jadi di kepemimpinan yang baru harus setiap pegawai orang Baptis haru memberi,” jelasnya. (*)