Sentani, nirmeke.com – Dalam rangka memperingati hari HIV/AIDS se – Dunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2020, PPA Hermon Toladan melakukan beberapa kegiatan seperti lomba pidato, di lanjutkan dengan sosialisasi di dua titik sekaligus membagikan stiker secara gratis kepada masyarakat di kabupaten Jayapura.
“Kegiatan ini harusnya kami lakukan di tanggal satu namun tidak mengurangi semangat anak-anak PPA Hermon Toladan yang kami lakukan hari ini, dan hari ini yang terlibat itu anak-anak usia 13-18 tahun. Kami lakukan sosialisasi dan pembagian stiker di dua tempat, yaitu di perempatan bandara udara internasional Dortehys H. Eluay dan di pertigaan gunung merah, kami sediakan stiker sebanyak seribu dan yang terbagi lima ratus stiker,” kata Oliver Japutra Giay, selaku staf perlindungan anak PPA ID-425 Hermon Toladan, kepada wartawan di Sentani, Selasa (8/12/2020).
Lanjutnya, tujuan dari sosialisasi ini untuk memberikan kesadaran kepada warga masyarakat Kabupaten Jayapura, bahaya terhadap HIV ini.
“Kita tahu bahwa di Papua adalah provinsi yang paling tinggi dengan Hiv/Aids, dengan begini masyarakat di Papua itu bisa menjaga diri dan lebih berhati-hati dan jaga diri, terutama bagi generasi muda,” kata Oliver.
Oliver juga mengatakan, dengan sosialisasi sendiri untuk di lakukan ini banyak respon positif yang berdatangan dari masyarakat di kabupaten Jayapura.
“Orang melihat bahwa ini satu langkah positif yang di lakukan sehingga mereka mendonasikan kami berupaya uang, dan mereka meminta untuk kami melakukan yang lebih dari ini, karena dengan begini akan menyadarkan generasi untuk berhati-hati dalam seks bebas,” jelasnya
Kata Japutra, Salah seorang pedagang kaki lima di eks pertigaan Doyo lama dan gunung merah. Tuti mengatakan, iisatu kegiatan positif yang di lakukan anak-anak.
“Di saat orang besar tidak pikir akan bahaya AIDS anak-anak ini mereka jalan sosialisasi, ini kegiatan untuk bagus mereka menyadarkan orang besar agar tidak melakukan hubungan seks dengan bebas,” katanya.
Kata Tuti dengan sosialisasi seperti ini ia berharap ada kesadaran.
“Mereka ini enari penerus sehingga mereka sadar kalau HIV itu berbahaya sehingga mereka turn jalan,” jelasnya.(*)