Jayapura, nirmeke.com – Hari Jumat 4 Desember 2020, Badan Pengurus Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa kabupaten Jayawijaya kordinator wilayah se-Jabodetabek di Jakarta melakukan klarifikasi terkait video mahasiswa Papua di Jakarta mendeklarasikan keberlanjutan Otsus jilid II dan menyatakan sikap setia terhadap NKRI, yang di buat beberapa bulan kemarin viral di media sosial da menjadi pembahasan public.
Imanuel Logo, badan pengurus Koorwil Jayawijaya di Jakarta mengatakan dalam klarifikasi yang di lakukan telah terbukti bahwa, yang ikut serta dalam mendeklarasikan keberlanjutan Otsus jilid II dan menyatakan sikap setia terhadap NKRI adalah segelintir mahasiswa/I Jayawijaya, Lani Jaya, Papua di bawa koordinator saudara Arman Asso, Carles Kossay, dan Isay Wenda. Lalu, di backup oleh bapak Frans M. Ansanay.
“Tidak semua mahasiswa Jayawijaya, Lani Jaya, Papua sehingga, kami Badan Pengurus Koorwil Jayawijaya di Jakarta serta sebagian besar mahasiswa Jayawijaya, Lani Jaya, menganggap sikap yang telah di lakukan oleh beberapa kawan-kawan itu bukan sebuah representasi mahasiswa Jayawijaya, Lani Jaya, yang ada di Jakarta. Namun, itu adalah hanya sebuah sikap beberapa kawan-kawan demi kepentingan pribadi mereka,” ujarnya.
Imanuel menjelaskan, pada saat klarifikasi ada pengakuan dari beberapa kawan-kawan yang ikut serta dalam mendeklarasikan keberlanjutan Otsus jilid II dan menyatakan sikap setia terhadap NKRI bahwa, mereka di jebak oleh beberapa senioritas yaitu, Arman Asso, Charles Kossay dan Isay Wenda.
“Mereka berfikir kegiatan yang di lakukan hanya untuk diberikan dana beasiswa afirmasi namun, ternyata ada sebuah kepentingan yang terselubung. Sehingga, mereka dapat terjebak lalu, mereka sendiri dapat menyadari bahwa hal mereka lakukan itu salah, juga tidak sesuai dengan kehendak mereka. Maka, mereka memohon maaf sebesar-besarnya kepada rakyat Papua serta kawan-kawan mahasiswa Papua, katanya.
Dalam hal ini kami badan pengurus Koorwil Jayawijaya dan Lanni Jaya, serta seluruh mahasiswa Jayawijaya, Lani Jaya, nyatakan sikap pertama, terkait dengan pembekalan dan deklarasi mendukung Otsus jilid II dan sumpah janji setia terhadap NKRI telah di lakukan oleh oknum-oknum tertentu demi kepentingan mereka sendiri sehingga sikap mereka itu bukan menjadi representasi mahasiswa Papua dan rakyat Papua.
“Kedua, kami mengutuk oknum-oknum tertentu yang mengatas namakan mahasiswa Papua atau kabupaten – kabupaten yang ada di Papua hingga Papua Barat demi kepentingan pribadinya. Ketiga, kami menyampaikan kepada pihak-pihak tertentu untuk tidak memanfaatkan mahasiswa Papua dalam hal melegitimasi keberlanjutan Otsus jilid II di tanah Papua,” tegasnya.
Dan Keempat, kami menyampaikan kepada pemerintah pusat (Jakarta) untuk tidak memaksakan kehendak demi kepentingan negara kepada rakyat Papua dan kelima berbicara Otsus jilid II lanjut atau tidak penentunya adalah rakyat Papua. Maka, kembali kepada rakyat Papua. Apa maunya rakyat Papua?
Reporter :
Editor : Aguz Pabika