Jayapura, nirmeke.com – Ikatan Mahasiswa/i se tanah Papua Bandung Jawa Barat (IMASEPA-BJB) dengan tegas menolak Otonomi Khusus (Otsus) karena implementasinya selama 20 tahun tidak melindungi hak-hak orang asli Papua, justru membawa malapetaka bagi rakyat bangsa Papua.
Hal tersebut disampaikan Yudas Doga Paragaye ketua umum IMASEPA melalui release pers yang diterima nirmeke.com. Kamis, (3/12/2020).
“Kami Mahasiwa Se-Papua di Bandung berangapan bahwa Otsus itu sudah gagal di atas tanah Papua, dan Otsus itu membawah malah petaka bagi kami bangsa Papua,” terangnya.
Maka, Dengan melihat masa beraku Otsus sedikit lagi berakhir, Jakarta mulai membentuk suatu tim yang dimana hari ini mulai masuk bahkan mengintervensi kegiatan yang di lakukan oleh mahasiswa Papua di pulau Jawa Bali pada umumnya dan khususnya kota Bandung sendiri, dengan tujuan utama memeca belahkan ikatan mahsiswa dan pelajar Papua di Bandung.
“Sehingga kami mahasiswa mengutuk dan menolaak penyatan yang di keluarkan oleh komite peduli Papua Jawa Barat yang mendukung Otsus jilid II. Kami mengutuk keras intervensi tim yang di buat oleh Jakarta yang masuk ke basis IMASEPA Jawa Barat demi kepentingan Otsus jild II,” katanya.
Lanjutnya, dinamika ini sudah di setting sebaik mungkin untuk bagaimana mahasiwa Papua di Bandung dukung Otsus jilid II lanjut, dan ini terbukti di saat media JabarEkspres mengeluarkan atau meliput berita pada hari Jumat (27/11/2020), dimana diberitakan bahwa mahasiswa Papua di Jabar dukung kebijakan pemerintah Otsus jilid II.
“Padahal tidak ada mahasiswa Papua yang terlibat dalam kegiatan silahturahmi komite peduli Papua Jawa Barat dengan tema mendukung Otsus jilid II untuk Papua, pernyataan ini di keluarkan pada hari jumat 27 november 2020 lalu,” ujarnya.
Flin Hernando Samberi kordinator penolakan Otsus jilid II juga mendesak kepada negara untuk segera tarik militer organik dan non organik yang dikirim oleh Jakarta demi kepentingan melanjutkan Otsus jilid II.
“Kami sebagai mahasiwa imasepa bandung jawa barat dengan tegas menolak otsus jilid II, dan kami juga mengutuk keras media siluman yang tidak bertanggung jawab melakukan propaganda Otsus jilid II dilanjutkan,” ujarnya.
Dirinya juga mengatakan segera kembalikan kepada rakyat Papua untuk memilih dan menentukan nasibnya sendiri; apakah menerima Otsus atau merdeka sebagai sebuah negara.
“Siapa pun yang mengambil sikap atau mengatasnamakan IMASEPA-BJB tentang Otsus jilid II demi kepentingan pribadi diluar kesepakatan forum bersama, maka kami menolak udan mengituk keras hal tersebut,” tegasnya.(*)
Reporter : –
Editor : Aguz Pabika