Jayapura, nirmeke.com – Pengurus pusat Komunitas Santri Pelajar dan Mahasiswa Muslim Jayawijaya (KOSAPMAJA PAPUA) se- Jawa Bali menyerukan kepada seluruh umat muslim pribumi Papua untuk menolak perpanjangan Otonomi Khusus Papua dan menuntut Penentuan Nasib Sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua.
Hal tersebut disampaikan Takbir Asso, Ketua Umum Pengurus Pusat Komunitas Santri Pelajar dan Mahasiswa Muslim Jayawijaya (KOSAPMAJA PAPUA) se- Jawa Bali melalui release pers ke redaksi suarapapua.com di Jayapura, Rabu, (2/9/2020).
Ia mengatakan, negara hadir di Papua dalam bentuk wajah kejahatan dan kekerasaan melalui aparat TNI/Polri, terutama terhadap orang Papua yang justru melahirkan konflik berkepanjangan dan bukan menjadi solusi bagi pembangunan orang Papua.
“20 tahun otonomi khusus Papua telah gagal total menjamin hak-hak hidup orang Papua,” tutur Asso.
Ia mengatakan, negara anggap pemberian Otsus Papua pada 2001 sebagai solusi untuk mengatasi persoalan Papua, tetapi faktanya di lapangan justru terjadi banyak masalah di erah Otsus.
“Otsus Papua hanyalah gula-gula politik bagi orang Papua, karena adanya desakan orang Papua untuk menentukan nasibnya sendiri.”
Untuk itu, pelajar dan mahasiswa Muslim Jayawijaya Papua kota studi se-Jawa dan Bali sebagai bagian dari masyarakat pribumi Muslim Papua dan orang Papua menyatakan sikap menolak Otsus Papua untuk diperpanjang kembali.
Sementara itu Fajar Chuan, sekretaris Umum KOSAPMAJA PAPUA menambahkan “kami mendesak pemerintah RI untuk membuka ruang dialog dengan melibatkan pihak ketiga sebagai jalan tengah penyelesaian persoalan Papua.”
Sumber: Suara Papua