Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: 57 Pastor Pribumi Papua Serukan Referendum Untuk Papua
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Berita Papua > Polhukam > 57 Pastor Pribumi Papua Serukan Referendum Untuk Papua
Polhukam

57 Pastor Pribumi Papua Serukan Referendum Untuk Papua

admin
Last updated: April 25, 2023 10:27
By
admin
Byadmin
Follow:
5 years ago
Share
5 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com –57 Pastor Pribumi Papua yang dikoordinatori oleh Pastor Jhon Alberto Bunay, Pr menyatakan agar pemerintah Indonesia menggelar referendum di West Papua. Para pastor menilai pemerintah Indonesia tidak perlu takut untuk menyatakan referendum bagi Papua Barat, sebab itu akan mendatangkan keuntungan bagi Indonesia.

Iklan Nirmeke
Ad image

“Pemerintah Indonesia bisa menetapkan sikap dan keputusan terbaiknya atas Papua, yang masih menjadi bagian dari rakyat Indonesia dan wilayah teritorial hukum Indonesia untuk pelaksanaan referendum bagi tanah Papua,” katanya membacakan seruan jilid II 57 Pastor Katolik pribumi dari lima keuskupan Se regional Papua, saat jumpa pers di kediaman Pastoran Kondius, Abepura, Selasa (21/7/2020).

Bunay katakan, pemerintah Indonesia harus membuat suatu keputusan politik yang spektakuler dan sangat prestitusius, untuk memberikan kesempatan referendum bagi Papua. Apa pun hasil putusan dari referendum nanti, harus diterima Indonesia.

“Kami berpikir, dengan digelarnya referendum bagi West Papua akan membantu sepenuhnya pembenahan Papua pasca keputusan politik yang hebat itu,” katanya.

Pihaknya meminta Pemerintah Indonesia, jangan pikir tentang untung atau rugi atas sumber daya alam di Papua, bila ada referendum.

“Bila dari hasil referendum yang digelar dengan jujur dan adil itu ternyata mayoritas Rakyat Papua memilih merdeka, maka merdekalah Papua. Di sana Pemerintah Indonesia tetap ada bersama Papua untuk membawa Papua sebagai pemimpin di Melanesia mencapai zaman keemasan Pasifik, supaya tidak ada lagi air mata dan darah lagi di atas tanah Papua bersama Indonesia,”katanya.

Baca Juga:  KNPB: Segera Hentikan Pertikaian Sesama Orang Papua Di Wamena

Lanjut Bunay, di alam kemerdekaan Papua itu, bangsa Papua adalah saudara dan sahabat sejati bangsa Indonesia. Papua adalah mitra penyangga utama Indonesia dalam menyongsong Indonesia raya, menuju zaman keemasan nusantara agung adi daya di Asia sekaligus The New Super Power Of The 17 world menggantikan hegemoni Amerika dan dunia barat.

“Saat itulah, Papua dan Indonesia akan tampil sama-sama sebagai suatu kekuatan pembaharuan masyarakat global, disitulah indonesia akan diakui juga sebagai negara demokrasi terbesar di dunia,” katanya.

Bunay mengatakan, pemikiran tranformatif, menuju Indonesia raya dan  Papua yang damai sejahtera, merupakan titik temu kompromi yang adil dan bermartabat.

“Pihak Indonesia dan Papua sama-sama sepaham dan menjunjung tinggi nilai kehidupan manusia yang ada di bumi Papua, berlandaskan sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Segenap manusia yang hidup di negeri itu, dari entitas budaya dan suku bangsa manapun, sehingga ada tekad untuk berhenti saling menindas dan saling membantai,”katanya.

Bunay mengatakan, pemerintah dan segenap rakyat Indonesia perlu mengakui dan menjunjung tinggi harkat, derajat dan martabat orang asli papua sebagai tuan di atas negeri pusaka miliknya.

“Karena itu, orang Papua harus memimpin negerinya sendiri. Harus ada kebebasan yang bertanggungjawab di tangan rakyat Papua atas negerinya, dan atas hubungannya dengan saudara angkatnya Indonesia,” katanya.

Iklan Nirmeke
Ad image

Belum lama ini Pendiri serta anggota Dewan Gereja Papua, Pdt Dr Socrates S Yoman menyatakan penolakan terhadap otonomi khusus dan menuntut hak penentuan nasib sendiri melalui referendum.

Baca Juga:  Harta Benda Milik Masyarakat Sipil di Kwiyawage Dijarah Militer Indonesia Ketika Melakukan Pencarian Pilot Susi Air

“Kami sebagai orang asli Papua bilang, Otsus Papua sudah gagal. Kami sebagai gereja, sebagai pemegang suara mandat umat Tuhan, mereka berikan kepercayaan kepada kami untuk menyampaikan Otsus sudah gagal. Kami dari Dewan Gereja Papua berkesimpulan bahwa Otsus itu mati, (silahkan) dialog dengan United Liberation Movemet For West For West Papua (ULMWP),” katanya.

Yoman menyatakan rakyat Papua mengetahui, Pemerintah Republik Indonesia pernah berunding dengan para tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Jika pemerintah Indonesia memang tidak bersikap diskriminatif terhadap orang Papua, pemerintah Indonesia seharusnya juga mau berunding dengan ULMWP sebagai representasi orang Papua.

“Jika perundingan ini tidak dilakukan, berarti itu diskriminasi rasial yang luar biasa. Dalam konflik Aceh, Indonesia bisa berunding dengan GAM di Helsinki. Perundingan serupa itu harus dilakukan di Papua,” kata Yoman.

Yoman menyatakan Dewan Gereja Papua menilai Indonesia tidak berani berunding dengan ULMWP, dan seharusnya pemerintah Indonesia lebih membuka diri untuk bertemu ULMWP. Yoman mengatakan pemerintah Indonesia harus berani membuka diri bagi kemungkinan adanya pihak ketiga yang memfasilitasi perundingan antara pemerintah Indonesia dan ULMWP.

“Kalau Indonesia negara demokrasi, harus menunjukan sikap keberanian. Samakan Papua seperti Aceh, dimana disepakati bendera GAM berkibar, partai lokal dibentuk. Jangan memandang orang Papua rendah, sehingga tidak mau berunding. Kami, gereja di Papua tawarkan, harus ada perundingan dengan ULMWP,” kata Yoman. (*)

You Might Also Like

KNPB Bersama Rakyat Yahukimo Mendesak Negara Bebaskan Victor Yeimo

Rentetan Peristiwa Pemukulan dan Penangkapan Masa Aksi FRPHAMP di Nabire oleh Polisi

CSI Soroti Ancaman Tanah Masyarakat Adat Papua Dalam Sidang Dewan HAM PBB

Rayakan HUT Ke-III, KNPB Sektor Lembah Sunyi Teruslah Menjadi Alat Perlawanan

Ini Jumlah Korban Jiwa Akibat Kasus Kekerasan Hingga Konflik Bersenjata di Papua Sepanjang 2022

TAGGED:57 Pastor Pribumi PapuaReferendum Untuk PapuaULMWP

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Pasanganmu Seorang Jurnalis? Siap-Siap Mentalmu Diuji
Next Article 3 Tahun Menderita Tumor, Wekianus Tabuni Butuh Bantuan Untuk Berobat di Jayapura
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
3 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
4 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
4 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Perempuan & AnakPolhukam

KNPB Desak Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Dua IRT di Yahukimo Diusut

2 years ago
PolhukamSiaran PersTanah Papua

LBH Papua Merauke Resmi Didirikan untuk Berikan Bantuan Hukum Gratis di Selatan Papua

2 months ago
PolhukamTanah Papua

TPNPB-OPM Ancam Tembak Pesawat Sipil Smart Air yang Beroperasi di Wilayah Perang

2 years ago
PendidikanPolhukam

AMP mendukung mahasiswa Uncen tolak MoU

7 years ago
PolhukamTanah Papua

KNPB: Segera Hentikan Pertikaian Sesama Orang Papua Di Wamena

11 months ago
PolhukamTanah Papua

MRP: Rambut Gimbal Bukan Berarti Berafiliasi Dengan TPNPB OPM

2 years ago
Catatan Aktivis PapuaPolhukam

Menanti Pembebasan Sandera Pilot Susi Air

2 years ago
Polhukam

KNPB Konsulat Indonesia Wilayah Gorontalo Resmi Dilantik, Serukan Persatuan dan Referendum Papua

2 months ago
Polhukam

Kasus Penembakan Tobias Silak: “Tangkap, Pecat, dan Adili Pelaku Seberat-beratnya”

3 months ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?