Kamu punya pasangan seorang jurnalis? Atau berniat ingin memiliki pasangan seorang jurnalis? Karakter dan kepribadian seseorang sedikit banyak dipengaruhi oleh profesi atau pekerjaannya.
Apa yang ia kerjakan itu bisa memperlihatkan dan membentuk kepribadiannya.
Dalam kasus tertentu, menjalin hubungan dengan seorang jurnalis itu bisa benar-benar menguji mentalmu.
Ada banyak suka dukanya. Bukan bermaksud menakut – nakutimu atau membuat mu jadi paranoid menjalin hubungan dengan seorang jurnalis, ya Ladies.
Tapi nggak ada salahnya untuk memberimu gambaran gimana rasanya ketika kamu menjalin hubungan dengan seorang jurnalis.
Berikut ini 15 hal umum yang kemungkinan besar akan kamu rasakan ketika kamu menjalin hubungan dengan seorang jurnalis. Yuk, cari tahu dan cek apakah benar inilah yang kamu rasakan kalau punya pasangan seorang jurnalis.
-
Dia bisa mendadak membatalkan janji ketika dapat tugas meliput
-
Tak henti-hentinya ia mengajakmu berdiskusi tentang sebuah isu yang lagi hangat
-
Kalau dia sudah sibuk kerja, dia bisa lupa sama segalanya termasuk menghubungimu
-
Meski kadang membatalkan janji karena urusan pekerjaan, dia orangnya tepat waktu
-
Jangan tersinggung ketika ia sering mencoba untuk membetulkan kata dan tata bahasamu
-
Kalau ia sudah penasaran dengan sesuatu, dia akan menggali semua info yang ada
-
Dia bisa mudah menebak isi pikiranmu dengan memperhatikan bahasa tubuhmu
-
Berdebat dengannya bisa seru sekaligus melelahkan
-
Kejujuran darimu sudah jadi jaminan dia akan terus ada di sisimu
-
Dia orangnya “tahan banting” jadi kamu bisa mengandalkannya untuk jadi pelindungmu
-
Kalau dia sudah sibuk dengan pekerjaannya, kamu bisa diabaikan begitu saja
-
Kadang dia butuh waktu sendiri bukan karena membencimu tapi karena ada reportase atau kasus yang sangat menguras energinya
-
Wajahnya yang kucel bukan karena malas membersihkan diri tapi karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya
-
Kalau dia tanya banyak hal, jangan keburu tersinggung karena itu sudah bawaan dari pekerjaannya
-
Jangan kaget kalau dia bisa sangat marah saat kamu telat, karena ia menganggap setiap detik waktu itu sangat berharga.
Tapi semuanya juga kembali pada pribadi dan karakter diri masing-masing, ya Ladies. Bagaimana pun tiap individu punya pembawaan dan kepribadian sendiri terkait dengan pekerjaan yang digelutinya.