Jayapura, nirmeke.com – Sejak dilakukannya Aksi Protes terhadap Layanan Telkomsel yang buruk di Wamena, hingga saat ini belum ada kepastian Terkait perbaikan layanan Internet di Jayawijaya dan Wilayah Lapago.
Sehingga dilakukan pertemuan dan video Confren’s antara beberapa unsur di kabupaten Jayawijaya dalam hal ini Bupati Jayawijaya, pihak Telkomsel yang di wakili oleh beberapa General Manager dan simpatisan koordinator aksi Wamena Protes Telkomsel yang juga di fasilitasi dan di pimpin langsung oleh ketua DPRD kabupaten Jayawijaya serta angotanya.
Dari hasil pertemuan teleconfrens tersebut, pihak kordinator aksi Wamena protes Telkomsel sangat merasa tidak puas karena pihak Telkomsel tidak menjelaskan secara rinci yang yang sudah mereka kerjakan setelah dilakukan aksi protes pelangan Telkomsel di kota Wamena.
Hal tersebut dikatakan Bonny Lanny, Koordinator Aksi Wamena Protes Telkomesel ketika dikonfirmasi suarapapua.com. Kamis, (9/6/2020).
“Dari hasil aksi protes kemarin pihak Telkomsel sendiri katakan akan lakukan penambahan Mbps di beberapa tower namun hingga saat ini tidak ada perubahan jaringan internet di Wamena. Kami tidak tau yang mereka tambah ini atur langsung dari operator atau ke titik-titik tower yang ditentukan, karena disini tidak ada bentuk fisik,” kata Bonny.
Pihak general Manajer katakan sudah di atur di 6 titik tower, setelah kami pantau lewat laptop maupun handphone jaringan internet tidak ada perubahan seperti bisa malahan, lelet dan lambat terkoneksi ke internet.
“kadang jaringan naik full tiba-tiba hilang total. Bisa dicurigai mereka (Telkomsel) alihkan munngkin ke tower-tower lain yang dimainkan oleh pihak operator,” katanya.
Melalui pertemuan teleconference tersebut kami tegaskan minta kepada pihak operator untuk segera perbaiki jaringan internet. Dan kami juga memohon kepada bupati Jayawijaya dan DPRD Jayawijaya untuk menyurati Menteri Kominfo untuk segera menambah 200 lebih Mbps yang kurang itu.
“barang yang kami minta (Mbps) ini ada di luar negeri atau di planet lain sana jadi susah sekali untuk dapat barang itu dan pasang, jangan berputar-putar dengan bahasa yang sama segera desak pihak operator juga untuk menyediakan jaringan yang baik di Wamena,” tegasnya.
Sejauh ini Bupati Jayawija beri respon dimana meminta DPRD Jayawijaya untuk membuat satu surat lampirkan dengan bupati akan kirim ke kementrian Kominfo RI, sehingga saat ini kami sedang menunggu petunjuk selanjutnya dari bupati.
Sementara itu Echon Pakasi sekretaris Aksi Wamena Protes Telkomsel menambahkan terkait dengan layanan dalam hal ini tarif serta paket data, kembali lagi kami menemui titik buntu yang mana telkomsel kembali berkata “mencoba memberikan pelayanan terbaik” padahal kita tau bersama tarif telfon di Wamena seperti apa di bandingkan dengan daerah lain sedangkan harga jual pulsa juga lebih mahal dari daerah lain.
“Banyak data atau kuota hangus percuma bukan karena di gunakan tapi kaduluarsa di karenakan jaringan jelek dan dalam hal ini kami hanya bertemu janji Telkomsel,” tuturnya.
Untuk itu, kata Echon, kami cukup puas dengan tindakan yang di ambil Pimpinan Daerah Bupati serta ketua DPRD Jayawijaya yang sudah berusaha menyurat bahkan menghubungi langsung kementrian yang mengatur layanan telekomunikasi bahkan Ketua DPRD Jayawijawa sampai melontarkan kata yang bertanya kepada pihak Telkomsel terkait kekurangan Dana atau apa yang bisa kami lakukan untuk memenuhi kuota 2000 Mbps yang kurang.
“Namun dari Telkomsel sendiri mengatakan bahwa untuk keuangan tidak mengalami kekurangan dan Bupati juga menambahkan bahwa pihak Telkomsel adalah Perusahaan yang tidak perlu di biayai dari Pemerintah daerah. Untuk pertemuan selanjutnya di harapkan adanya para pengambil keputusan yang hadir dalam pertemuan, di karenakan segala sesuatu ada proses yang harus melalui ini dan itu melalui orang ini dan orang itu yang menghambat perbaikan kebutuhan jaringan Telekomunikasi di kabupaten Jayawijaya dan sekitar,” tegas Echon.
Reporter : Agus Pabika