Jayapura, nirmeke.com – Ketua Dewan Adat Daerah Aplim – Apom Sibilki Yohanes Kakyarmabin, melakukan klarifikasi terkait pemberitaan yang dimuat pada salah satu media online Jurnal.com dimana dirinya mengatakan kecewa pada Costan Oktemka, Masyarakat Pegunungan Bintang Butuh Pemimpin Baru.
Dirinya mengatakan informasi yang diberitakan tersebut tidak benar, dan ia juga tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang di muat media tersebut. Jumat, (10/7/2020).
“Pada hari Minggu, 6 Juli 2020 lalu saya di datangi oleh anggota TNI, salah satunya anggota Babinsa dengan tujuan menyampaikan hasil kerja mereka kepada kami Dewan Adat dan kami menyetujui kerja-kerja mereka,” tuturnya.
Ia menambahkan, apa yang kami bahas jauh berbeda dengan apa yang ditulis oleh media jurnal.com dan tidak ada pembahasan tentang menolak Costan Oktemka dan menginginkan pemimpin baru di kabupaten Pegubin.
“Saya secara pribadi merasa kami hanya diskusi biasa saja namun teman-teman bermaksud lain bahkan sampai apa yang saya tidak bicara juga di eksposkan, ini saya kecewa apalagi mengatas namakan suatu lembaga kultur di daerah,” tuturnya.
Perlu juga masyarakat dan kaum intelektual ketahui bahwa Dewan Adat tidak memihak kepada siapapun, kami mendukung apa yang akan menjadi pilihan rakyat. Siapapun yang di pilih rakyat itulah hasil dewan adat, sebab dewan adat identik dengan masyarakat dan masyarakat adalah dewan adat itu.
“Sekali lagi saya secara pribadi dan atas nama lemabag dewan adat menyampaikan permohonan maaaf kami sekaligus merasa kecewa terhadap mereka yang memberitakan informasi off the record secara sepihak itu,” ucapnya.
Sebagai ketua Dewan Adat dirinya juga menghimbauh kepada seluruh masyarakat maupun para intelektual dan semua pihak khususnya pihak ke tiga untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak benar, sebab saat ini kita memasuki tahapan pilkada.
Sementara itu di tempat terpisah ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Pegubin Titus L. Mohy, meminta kepada masyarakat kabupaten Pegubin untuk mengawal proses pemilu yang akan berlangsung nanti dan tidak menyebarkan dan memprovokasi informasi yang tidak benar guna merusak proses ini.
“Kami berharap semua ambil bagian baik Bawaslu,TNI/Polri, tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh Pemuda dan tokoh Perempuan, dalam cara Rapat Kordinasi Teknis bersama Stacholder, untuk mengawal proses ini sehingga dapat berjalan baik dan aman sesui harapan kita bersama,” tuturnya.
Sebelumnya media online Jurnal.com pada tanggal 7 Juli 2020 menerbitkan artikel dengan judul berita; Kecewa pada Costan Oktemka, Masyarakat Pegunungan Bintang Butuh Pemimpin Baru. (*)