Jayapura, nirmeke.com – Dengan tema Mewujudkan Reorganisasi Melatih kemampuan Manusia Hubula yang mandiri, Ikatan Keluarga Besar Distrik Kurulu, Libarek, Pisugi, Wita-waya, Wosilimo dan Wadangku (IKBD-KLPW3) kabupaten Jayawijaya di kota Jayapura mengelar seminar sehari guna membekali para anggota yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Agus Pabika, sekretaris umum IKBD-KLPW3 Jayapura dalam sambutannya mengatakan kegiatan seminar sehari ini guna menambah bekal pengetahuan untuk anggota baru dari materi-materi yang disampaikan oleh pemateri lebih kepada membangun karakter.
“Seminar ini menghantar anggota agar lebih memahami situasi yang ada saat ini dalam menghadapi persoalan Papua, terutama di bidang pendidikan, dimana mereka bisa berperan aktif dalam organisasi Cipayung, organisasi sosial dan organisasi politik,” katanya.
Lebih lanjut Seminar hari ini juga akan mengawali kegiatan Musyawarah Besar (MUBES) besok (13/6) dimana mendorong anggota agar lebih pro aktif dalam berinteraksi di organisasi seperti ini.
“Kami ingin membangun persatuan dan kesatuan agar dalam ikatan yang dilandaskan kekeluargaan ini tidak melunturkan nilai-nilai luhur orang Hubula, dengan kencangnya arus pengaruh globalisasi,” katanya.
Ia juga berharap wadah ini dapat mempersatukan, semua keluarga baik orang tua, pemuda, mahasiswa dan pelajar dari ke 6 distrik yang berada di kota Jayapura, kabupaten Jayapura, Keerom dan Sarmi.
Sementara itu Yustinus Mabel ketua panitia pelaksana berharap kegiatan seminar dan akan berlanjut dengan Mubes ini dapat melahirkan satu sosok pemimpin yang punya kemampuan untuk merangkul semua kalangan yang ada dari ke 6 disitrik.
“Sekarang kami sadar, kami harus bersatu, dengan satu suara membuat perubahan dilandaskan nilai-nilai luhur Hubula, dimana karena pengaruh dari luar kebiasaan kami mulai hilang karena mengikuti perkembangan jaman,” katanya.
Sementara itu Warius Sampari Wetipo yang hadir sebagai pemateri berharap wadah kekeluargaan seperti ini dapat membangun tali persatuan untuk saling menyadarkan satu sama lain dengan kondisi Papua saat ini dimana hak-hak kami diintimidasi dan dihilangkan oleh budaya luar.
“Ini tugas kita bersama untuk menjaga hal yang baik yang pernah dibicarakan dalam honai (pilamo) untuk membuat sesuatu yang besar dan ini tempat yang pas untuk kita saling menguatkan untuk hadapi situasi saat ini,” katanya.
Ia juga berharap generasi muda Papua saat ini untuk tidak serba instan untuk mengkonsumsi informasi agar tidak terjebak dengan situasi saat ini, dan selalu tanamkan ideologi dimana berpikir untuk melindungi hak-hak serta apa yang melekat pada diri kita sebagai jati diri orang Hubula agar kelak bisa menjadi pemimpin yang disegani. (*)
Reporter : Apolo Hiluka
Editor : Aguz Pabika