Jayapura, nirmeke.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Tolikara, Sonny Wanimbo meminta kepada Bupati Tolikara Usman Wanimbo segera membentuk tim pengendalian dan penanganan Covid-19 di Tolikara.
Hal itu disampaikan Sonny Wanimbo di Jayapura, Rabu (8/4/2020).
Sonny menyatakan hingga Pemerintah Kabupaten Tolikara belum membentuk tim untuk menangani pandemi Covid-19 yang terjadi di Papua. Sonny bahkan menyatakan tidak mengetahui keberadaan Bupati Tolikara Usman Wanimbo. “Kabupaten Tolikara [harus bersiap] menangani virus korona. Bupati sampai saat lipat tangan, bagi kami ini sangat parah,” kata Sonny.
Sonny mengatakan usai kongres Partai Demokrat di Jakarta pada 15 Maret lalu, ia tidak mengetahui keberadaan Bupati Tolikara. Akibatnya, Pemerintah Kabupaten Tolikara belum memiliki kebijakan konkret untuk menangani pandemi Covid-19. “Sampai saat ini dari Pemerintah [Kabupaten Tolikara] tidak ada tindakan,” katanya.
Sonny membandingkan dengan pemerintah daerah lain di Papua yang telah membentuk tim khusus, mengalokasikan anggaran untuk kerja tim tersebut Tim di berbagai kabupaten/kota di Papua juga terus melakukan sosialisasi pencegahan penularan korona. Namun di Tolikara belum dilakukan upaya sosialisasi yang masif.
“Memang ada Wakil Bupati [Dinius Wanimbo] yang bergerak dengan KNPI dan PMI Tolikara. Akan tetapi, dari sisi keuangan kewenangan [Wakil Bupati] terbatas, sehingga mereka bergerak dengan kewenangan terbatas. Tidak ada bantuan bahan pokok, peralatan medis, masker, hand sanitizer dan lainnya, karena pemerintah belum sediakan anggaran,” kata Sonny.
Sonny menyatakan sebagai Ketua DPRD dirinya belum memiliki kewenangan definif, sehingga ia masih terbatas bergerak. “Sampai saat ini tidak ada yang dilakukan. Hanya dibentuk Satgas KNPI bersama aparat keamanan, dan PMI dan Wakil Bupati. Anggaran belum diturunkan, sehingga Wakil Bupati ada tetapi tidak bisa berbuat apa-apa,” Sonny.
Sonny mengapresiasi KNPI dan PMI Tolikara yang berinisiatif memberikan sosialisasi pencegahan penularan korona kepada masyarakat. “Mereka bentuk tim dari inisiatif dan ke rumah-rumah pakai motor berdiskusi dan menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat dengan bahasa daerah,” kata Sonny.
Ia meminta Bupati Tolikara segera membentuk tim yang akan menangani pandemi Covid-19, dan menyediakan anggaran bagi tim tersebut. “Kasus ini jangan dianggap main-main atau sepele, karena ini ini persoalan serius. Di seluruh dunia dilakukan antisipasi yang luar biasa, sementara Kabupaten Tolikara masih santai. Kehidupan orang Papua di wilayah gunung memiliki kehidupan sosial yang sangat tinggi, maka saya mohon Pak Bupati membentuk tim dari pemerintah,” katanya.
Salah seorang intelektual asal Tolikara Gunius Wenda, semakin banyak relawan yang ada itu lebih bagus. “Kami sangat berharap pemerintah untuk merealisasikan anggaran untuk penanganan Covid19,” katanya.(*)