Jayapura, nirmeke.com – Komunitas photography Papuansphoto, Black Orchid mengelar workshop photography bersama contributor national geographic photographer Indonesia Feri Latief bertempat di aula susteran Maranatha Waena kemarin. Kamis, (20/2/2020).
Kegiatan workshop yang berlangsung dua hari (19-20 Februari) tersebut dihadiri anggota komunitas Papuansphoto, perwakilan Komunitas Balobe dan beberapa komunitas photography yang ada di kota Jayapura serta simpatisan yang ingin mengetahui lebih dalam photography itu sendiri.
Feri Latief yang hadir sebagai pembicara/ narasumber dari photography bersama contributor national geographic photographer Indonesia menyampaikan apresiasi kepada komunitas photography yang ada di Papua terutama di Jayapura yang begitu banyak dan antusias menerima materi dari dirinya.
“Saya pikir yang akan hadir 10-15 orang namun antusias dari anggota komunitas Papuansphoto sangat besar dan yang hadir pun melampaui itu sampai 57 peserta yang hadir,” kata Latief.
Dalam Worskop Feri mengatakan, setiap foto Harus mempunyai cerita, jangan hanya sekedar foto narsis-narsis dan di upload di media sosial, tetapi harus membuat foto yang bermakna dan mempunyai arti.
“saya berbagi pengetahuan untuk teman-teman di Papuansphoto, dengan harapan ilmu yang dan pengalaman saya dapat memotivasi mereka untuk menghasilkan foto yang berkualitas,” kata Latief.
Ia menambahkan semua orang bisa menghasilkan gambar yang bagus tapi tidak semua hasil foto mereka bisa mempengaruhi orang untuk mengambil tindakan nyata di sekitar kita.
“harapan saya kedepannya teman-teman bisa menjadi pelaku-pelaku filling story dari sebuah foto itu sendiri. Walaupun tidak harus jadi photografer profesional setidaknya teman-teman punya kemampuan untuk membuat sebuah karya foto yang mempunyai arti dan ia bercerita dan mempunyai emosi saat dilihat banyak orang,” katanya.
Sementara itu, Awari Rirey, salah satu peserta workshop dan juga anggota aktif komunitas photography Papuansphoto mengatakan kegiatan workshop photography seperti ini jarang diterima oleh komunitas photography di Papua, dan mewakili komunitas kami menyampaikan apresiasi kepada pemateri yang membagi ilmunya dengan cuma-cuma kepada anak-anak Papua.
“Dari workshop ini kita bisa tau sampai dimana kemampuan memotret dan mengelola hasil foto tersebut. Dan kegiatan ini juga telah mengembangkan pikiran (imajinasi/kepekaan) dan bakat khusus yang dimiliki anak-anak Papua di dunia photography,” kata Awari.
Awari menambahkan, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena jarang untuk kita anak Papua ikut. Disini kita dapat banyak pelajaran terkait dunia fotografi dan juga bisa mengangkat foto story di negeri kita sendiri.
“Semoga hasil karya anak-anak Papua di dunia photography harus lebih baik lagi dan bisa bersaing di tingkatan lebih tinggi lagi,” harapnya.
Feri Latief yang hadir sebagai pembicara/ narasumber dari photography bersama contributor national geographic photographer Indonesia membawakan materi tentang photo story, potret dan kurasi foto. (*)
Editor : Aguz Pabika