Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Perempuan Papua: Miras Itu Mesin Pembunuh dan Mesin Uang
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Perempuan Papua: Miras Itu Mesin Pembunuh dan Mesin Uang

Perempuan Papua: Miras Itu Mesin Pembunuh dan Mesin Uang

admin
Last updated: February 19, 2020 00:22
By
admin
Byadmin
Follow:
5 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Minuman Beralkohol atau sering disebut Minuman Keras (Miras) berdampak buruk sekali untuk kehidupan orang asli Papua di tanah Papua. Karena menghancurkan keluarga, menimbulkan KDRT, seks bebas dan lakalantas akibat dari miras.

Iklan Nirmeke
Ad image

Hal tersebut dikatakan Iche Murib, aktivis Perempuan Papua ketika menangapi aksi demo Forum Pemuda-Pemudi kabupaten Jayapura bersama Solidaritas Anti Miras dan Narkoba (SAMN) kota Jayapura beberapa waktu lalu di kantor bupati Jayapura. Selasa, (18/2/2020)

Dampak negatif yang sangat nampak yaitu Miras dapat merusak kesehatan sel-sel saraf mereka yang mengkonsumsi Miras tersebut, terutama generasi muda Papua di tanah Papua.

“perempuan Papua melihat Miras secara utuh itu, kita tidak pernah melahirkan anak-anak mati karena Miras, itu sangat menyedihkan. Bagaimana kita sudah melahirkan, merawat kemudian membesarkan dan menyekolahkan, belum selesai terjadi hal-hal seperti diatas dan itu sesuatu yang tidak terpuji,” kata Iche.

Iche juga menegaskan, bahwa Miras bukan budaya dan kebiasaan orang Papua, sehingga perempuan Papua berharap untuk generasi muda Papua bahwa menutup toko Miras itu bukan solusi, tapi bagaimana kesadaran daripada generasi muda Papua itu sendiri untuk tidak mengkonsumsi Miras.

Nonton Juga: Miras Bukan Budaya Orang Papua. Mati karena Miras sangat menyedihkan bagi Perempuan Papua

“dan bagi yang belum rasa itu jangan coba-coba rasa, karena satu kali rasa itu ingin terus mencoba. Kalau kamu (orang Papua) semua mati ini, negeri ini mau kasih siapa? Tanah, hutan, gunung dengan kekayaan yang melimpah ini,” kata Iche.

Ia menambahkan, semoga ada kesadaran dari generasi muda Papua sekarang untuk tidak mengkonsumsi Miras karena kita tau sendiri situasi Papua sekarang seperti apa. Dan kami ingin tegaskan bahwa Miras itu mesin pembunuh dan mesin uang untuk para pengusaha.

Sementara itu Anias Lengka, ketua Solidaritas Anti Miras dan Narkoba (SAMN) kota Jayapura, menambahkan justru para pejabat Papua juga ikut terlibat membunuh saudara-saudarinya melalui izin usaha Minol yang diberikan kepada para pengusaha, padahal para pejabat ini sudah tahu bahwa Minol menjadi ancaman bagi orang Papua.

“Papua ada Otsus, dimana kepala daerah dari Gubernur, Ketua DPR Papua, Ketua MRP, bupati dan wakil bupati serta wali kota semua orang asli Papua, tapi mereka tidak berani berbicara soal penyelamatan orang asli Papua dari peredaran Miras di seluruh tanah Papua,” kata Lengka. (*)

 

Editor : Aguz Pabika

Iklan Nirmeke
Ad image

 

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Kios Haknisik milik David Hubi, jual kopi Aluama asli Hubulama Wamena
Next Article Wacana Pembangunan Mako Brimob di Wamena Kembali Muncul. Ada apa?
1 Comment 1 Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

YLBHI Papua Pertanyakan Peran KemenkumHAM di Tengah Konflik Bersenjata di Papua
Polhukam Tanah Papua
2 days ago
Surat Terbuka GMNI Jayawijaya: “Orang Wamena Bukan Teroris”
Headline Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Darakma Keluarkan Pernyataan Sikap untuk Warga Sipil di Wamena
Polhukam Tanah Papua
3 days ago
Kapitalisme Kolonial dan Penjajahan Baru di Tanah Papua
Artikel Catatan Aktivis Papua
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?