Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Arie Kriting: Pemerintah harus jujur soal pelanggaran HAM di Papua
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Arie Kriting: Pemerintah harus jujur soal pelanggaran HAM di Papua

Arie Kriting: Pemerintah harus jujur soal pelanggaran HAM di Papua

admin
Last updated: February 2, 2020 17:10
By
admin
Byadmin
Follow:
5 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Pelawak Arie Kriting menilai, selama ini pemerintah masih menutupi masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Papua. Padahal, untuk menuntaskan permasalahan di Papua, pemerintah harus jujur atas apa yang terjadi di sana.

Iklan Nirmeke

Hal itu disampaikan Arie dalam diskusi bertajuk “Menyoal Papua dalam Pilpres 2019: Dialog Terbuka Tentang Posisi Papua di Peta Politik Indonesia” di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (14/2/2019).

“Negara kita tidak mau Indonesia terlihat buruk di mata internasional, tapi dengan kebohongan,” kata pria bernama lengkap Satriaddin Maharinga Djongki.

Menurut Arie, sikap pemerintah Indonesia ini sama seperti seorang dokter yang tak mau jujur dengan penyakit si pasien, tapi justru berharap adanya kesembuhan. “Ketika didiagnosa, kita bilang itu cuma panu, bukan kanker atau diabetes,” tutur pria asal Papua ini.

Saat ditutup-tutupi, kata dia, penyakit tersebut justru bertambah parah. Dengan analogi tersebut, Arie meminta pemerintah agar lebih jujur. “Kamu harus bilang penyakitnya apa, cari sampai ketemu,” ujarnya.

Apabila pemerintah benar-benar ingin serius mengatasi persoalan di Papua, maka Arie meminta pemerintah memulainya dengan langkah sederhana, yakni jujur atas persoalan yang sedang terjadi di Papua.

“Kenapa kita takut untuk jujur? Jujur saja dulu, jujur,” tegasnya.

“Tidak bisa kita berbicara di permukaan, yang manis-manis doang,” tambahnya.

Di sisi lain, Arie juga tak sepakat dengan langkah pemerintah yang melakukan pendekatan melalui aparat dalam mengatasi persoalan.

“Ketika [pihak Papua] yang butuh dialog, jangan dihadapi dengan senjata. Mahasiswa punya aspirasi, dengarkan dulu, jangan langsung pakai senjata,” kata Arie.

Wartawan susah akses informasi soal Papua

Hadir dalam diskusi itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Abdul Manan, mengakui adanya kesulitan sejumlah wartawan untuk mengakses informasi terkait Papua, sehingga banyak permasalahan dan informasi tentang Papua, yang tidak sampai pada publik.

Iklan Otomatis

“praktiknya, sumber yang dicari adalah sumber yang paling mudah ditelpon, yakni aparat keamanan,” kata Abdul dalam diskusi di kawasan Jakarta Pusat, pada Kamis (14/2/2019).

Abdul menjelaskan bahwa saat satu-satunya akses yang memberikan informasi adalah aparat penegak hukum, baik tentara, atau kepolisian.

Lebih jauh lagi, jarang ada peliputan ke lokasi kejadian dan tidak menggunakan warga sipil di Papua sebagai narasumber. Akhirnya, sejumlah permasalahan tersebut hanya berasal dari informasi dari perspektif aparat, dan mengabaikan perspektif lainnya.

“[Permasalahan] akses ini akhirnya sangat memengaruhi media, dan akhirnya mempengaruhi publik,” kata Abdul.

Selain itu, media nasional yang berbasis di Jakarta juga jarang yang mengirim wartawan ke Papua karena logistik yang tidak murah dan akses informasi di Papua pun sulit.

“Menurut saya itu beberapa problem serius yang dihadapi,” tegas Abdul. *

 

 

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Dana Otsus “tra” mampu turunkan angka penyebaran Hiv/Aids kah?
Next Article KAP Papua Pusatkan Rapimpus dan Pameran Kuliner  di Sorong
1 Comment 1 Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan dari Nirmeke.com
Ad image

Berita Hangat

Warga Peleima Tolak Kehadiran TNI Non-Organik di Distrik Ibele dan Taelarek
Tanah Papua
6 hours ago
Trauma dan Ketakutan: Warga Ibele Desak TNI Angkat Kaki
Polhukam Siaran Pers Tanah Papua
6 hours ago
TPNPB Kodap XXVII Sinak Bantah Klaim TNI: Empat Pemuda yang Disebut Menyerah adalah Pelajar SMP
Polhukam Siaran Pers Tanah Papua
6 hours ago
80 Anggota Polisi Baliem Selesaikan Pembinaan Fisik dan Karakter, Siap Diterjunkan ke Lapangan
Tanah Papua
15 hours ago

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

- Advertisement -
- Advertisement -
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?