Jayapura, nirmeke.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jayapura Santo Efrem mendesak kepada pemerintah pusat untuk menarik militer yang ada di Papua agar umat Kristen di tanah Papua dapat merayakan Natal dengan damai.
Wakol Yelipele, ketua presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jayapura Santo Efrem meminta kepada pemerintah Indonesia untuk segera menarik TNI dan Polri yang dikirim berlebihan di tanah Papua menjelang natal .
“PMKRI mendesak kepada pemerintah pusat segera tarik anggota TNI dan Polri yang di kirim beberapa daerah pada khususnya kabupaten Intan Jaya, Nduga dan Yahukimo dengan alasan pengamanan menjelang natal,” katanya.
PMKRI menegaskan, pada momen natal umat nasrani tidak memerlukan keamanan yang dijaga dalam perayaan natal berlangsung karena hal tersebut akan membuat umat tidak nyaman merayakan natal sebagaimana memperingati kelahiran Yesus sebagai pembawa damai di setiap kehidupan yang tidak kondusif ini.
Sementara itu Yops Itlay, ketua BEM Fisip Uncen Jayapura menambahkan akibat dari perlakuan rasisme yang dialami orang Papua dan berdampak terjadi ditanah Papua beberapa bulan lalu, membuat masyarakat ditanah Papua sedang mengalami rasa duka atas pengorbanan harta dan nyawa manusia.
“maka kehidupan masyarakat saat ini tidak kondusif oleh sebab itu, pada momentum natal ini menjadi salah satu momen yang memberikan kedamaian di dalam diri setiap individu, dan kelompok,” katanya.
Ia menambahkan, bagi umat nasrani Natal adalah hari raya terbesar di dunia yang wajib dirayakan untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus sebagai penyelamat, pengampun, dan membawa perdamaian terhadap umat manusia sehinga, kami harapkan kepada masyarakat tanah Papua tetap fokus pada perayaan-perayaan natal agar damai natal selalu bersama orang Papua. (*)
Editor : Aguz Pabika