Jayapura, nirmeke.com – Usai Masa Bimbingan (MABIM) PMKRI Cabang Jayapura Santo Efrem yang berlangsung selama 4 hari dari tanggal 11 – 14 Desember 2019, bertempat di Seminari Menengah Waena. Peserta diajak untuk terjun langsung di lapangan menanyakan kondisi dan kendala mama-mama Papua dan turut memberi kontribusi terhadap mereka.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Jayapura Santo Efrem, Wakol Yelipele, mengatakan masa Bimbingan merupakan jenjang pendidikan formal kedua yang harus ditempuh oleh kader-kader di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) setelah Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB). Rabu, (18/12/2019).
“Peserta MABIM Setelah mendapatkan materi dan kemudian terbagi dalam lima kelompok yakni; Hosbis, Pasar Youtefa, Pasar Noken di depan Saga Mall Abepura, Pasar Expo dan Pasar Perumnas 3 waena. Kehadiran MABIM ini diharapkan kontribusi kepada mama-mama Papua,” katanya.
Lanjutnya, mereka terjun langsung kemasyarakat bertujuan untuk menanyakan apa saja menjadi problem setiap aktifitas penjualan dan juga kehidupan sosial, selain itu peserta telah melakukan penggalangan dana guna memberikan bantuan kepada mama-mama yang telah berjualan tersebut berupa kursi dan meja jualan untuk mama-mama Papua.
“Hal ini sesunggunya PMKRI bukan mejadi hal baru yang kemudian lakukan tetapi setiap kegiatan pembinaan non formal juga sering terlibat langsung di tengah masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Yops Itlay, salah satu pengurus PMKRI Cabang Jayapura Santo Efrem mengatakan memilih bergabung di PMKRI berarti siap menempuh pendidikan formal yang telah ditetapkan sebelumnya oleh para pendahulu.
“Sebagai jenjang pendidikan formal, MABIM menjadi bagian kecil dari proses yang akan terus berjalan dan dilalui oleh para kader PMKRI. Proses inilah yang kemudian akan membawa para kader untuk mencapai visi pribadinya dan lebih lanjut mencapai visi PMKRI sendiri,” katanya.
Ia berharap dengan kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap masyarakat kecil yang di tindas dan mereka harus hadir untuk membantu dan menyuarakan mereka. (*)
Editor : Aguz Pabika