“Aku Di Negeriku”
Kabar tentang Papua terdengar dari kejauhan, ia beterbangan mencari sosok untuk menelusuri negeri itu siang dan malam. Ia melihat dirinya sendiri dia di bunuh atas nama negara, sebagian di suap dengan selembar kertas, di gantung, di ikat bagaikan anjing, di marijinisasi sebagai penjahat di atas tanahnya.
Sebagian pemimpinnya berhianat , jiwa sosialis yang murni sejak lahir telah di gantikan dengan politik kepentingan yang berujung kematian dan hanya mementingkan diri. di tambah lagi dengan cemohan rasisme.
Betapa sakitnya ibu yang melahirkan di negeri itu di tambah lagi dengan sakitnya melihat anak-anak itu berjatuhan di depan matanya ia berusaha terbang tinggi dengan harapan mengejar Mairi (cerita rakyat tentang negeri yang kaya dan damai).
Anak-anak itu tertampung dalam imajinasi yang abstrak dan bisu. Perlahan-lahan ia keluar mendapat tempatnya di atas kanvas untuk bersuara jauh dari negerinya, mencoba membuka mata sesamanya lewat visualisasi, tentang betapa kerasnya kehidupan menuju Mairinya sendiri.
Entah dari mana datangnya ide-ide itu seolah-olah mereka mencari tempatnya untuk menjelaskan dirinya., karya ini sebagian kecil dari bagian besar yang masih mencari Mairi.
“Aku Di Negeriku” karya Yanto Gombo
Cat minyak di atas kanvas 100x70cm
Pengalaman pertamaku dalam pameran ini, aku lahirkan satu anak saya yang akan menjadi batu loncatan dalam karir saya. Anak ini akan menjelaskan banyak hal dalam bentuk visual tentang negeri ku yang hancur dan harapan yang sedang terbang mengejar kenyataan.
Sumber: Facebook Yanto Gombo Art